Ahad 08 Dec 2024 13:46 WIB

Krakatau Steel Capai Kesepakatan Penjualan 38.500 Ton per Bulan

Krakatau Steel berkomitmen melakukan perbaikan layanan kualitas produk dan harga.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten.
Foto: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN
Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT Krakatau Baja Industri (PT KBI) melaksanakan penandatanganan Long Term Supply Agreement (LTSA) dengan 23 perusahaan pabrikan, distributor, dan coil centre.

Plt Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar mengatakan penandatanganan kesepakatan penjualan termasuk LTSA bersama 23 perusahaan untuk suplai produk baja Cold Rolled Coil hingga 38.500 ton setiap bulan selama setahun ke depan. 

Baca Juga

"PT KBI merupakan salah satu anak usaha yang memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kinerja Krakatau Steel," ujar Akbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (8/12/2024).

Akbar menyampaikan produk baja Cold Rolled Coil dan Plate PT KBI merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia yang banyak digunakan untuk bahan baku industri otomotif, galvalum, galvanis, maupun produk kebutuhan rumah tangga dan produk hilir baja ringan. Akbar mengatakan Krakatau Steel berkomitmen melakukan perbaikan layanan kualitas produk, harga, maupun delivery. 

"Hal ini kami lakukan untuk menjaga dan meningkatkan customer satisfaction. Terima kasih dan apresiasi tinggi untuk seluruh perusahaan konsumen setia Krakatau Steel dan PT KBI," lanjut Akbar.

Beberapa perusahaan yang melakukan penandatanganan kesepakatan penjualan dengan PT KBI di antaranya PT Tata Metal Lestari, PT Sunrise Steel, PT NS Bluescope Indonesia, PT Kerismas Witikco Makmur, PT Saranacentral Bajatama, PT Fumira, CV Perjuangan Steel, PT Srirejeki Perdana Steel, PT Intisumber Bajasakti, PT Pandawa Jaya Steel, CV Sampoerna Jaya Baja, PT Hamasa Steel Center, CV Paros Dian  Wijaya, PT Bangun Era Sejahtera, PT Afro Pacific Indah Steel, PT Spirit Niaga Jayamahe, PT Indometal Satria Agung, PT Krakatau Niaga Indonesia, PT Guna Abadi Sentosa, PT Papajaya Agung, PT Baja Prima Perkasa, PT Bajamakmur Perkasa, PT Sarana Steel, dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Akbar optimistis kerja sama in dapat memberikan kontribusi positif bagi industri baja nasional. 

"Kami berharap pemerintah dapat hadir mendukung industri baja nasional dengan menerapkan ketahanan industri baja nasional agar industri baja dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” kata Akbar.

Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian Rizky Aditya Wijaya menyatakan komitmen pemerintah untuk hadir mendukung kemajuan dan keberlanjutan serta memperkuat ketahanan industri baja nasional melalui peningkatan penggunaan produk dalam negeri, penerapan TKDN di semua sektor, maupun pengurangan ketergantungan bahan baku dan produk impor. 

“Industri baja merupakan industri strategis, Mother of Industries yang menopang sektor lainnya seperti konstruksi, otomotif, energi, dan juga manufaktur karena industri baja memegang peran kunci dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Rizky.   

Rizky juga mengungkapkan perlunya upaya bersama untuk bertumbuh dan menghadapi segala tantangan agar dapat terus menopang kemajuan industri baja nasional sehingga peningkatan ekonomi delapan persen dalam lima tahun ke depan bukanlah hal yang mustahil. 

“Oleh karena itu kami mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas produksi melalui inovasi teknologi produksi untuk peningkatan efisiensi, diversifikasi produk baja hilir, dan peningkatan kepatuhan terhadap standar internasional untuk membuka peluang ekspor di pasar global,” kata Rizky.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement