Rabu 25 Dec 2024 19:33 WIB

Benarkah Susu akan Diganti Daun Kelor di Menu Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Muhaimin

Kepala Badan Gizi Nasional mengatakan tak semua daerah mendapatkan menu yang sama.

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan muncul wacana mengganti susu dengan daun kelor di menu program makan bergizi gratis. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko Pemmas) Muhaimin Iskandar menyatakan wacana penggantian susu dengan makanan berbahan daun kelor itu masih bersfat simulasi.

Baca Juga

"Ya itu masih proses semua, ya, simulasi. Sinkronisasi pusat, daerah, lokalitas," ujar Muhaimin di Jakarta, Rabu (25/12/2024).

Wacana penggunaan daun kelor sebagai bahan makanan alternatif dalam program makan bergizi gratis sebelumnya diutarakan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Dadan mengatakan tak semua daerah akan mendapatkan menu yang sama.

Menu akan disesuaikan dengan lokalitas yang ada di suatu daerah tertentu. Menurut Dadan, telur ayam dapat memenuhi kebutuhan protein, sementara daun kelor menyediakan kalsium yang biasanya dapat terpenuhi melalui susu.

Menanggapi hal tersebut, Muhaimin yakin Badan Gizi Nasional sudah menghitung nutrisi dan gizi dari setiap asupan makanan. Di sisi lain, pemerintah terus melakukan simulasi agar masyarakat yang menjadi sasaran mendapat gizi yang seimbang.

"Tentu itu kewenangan badan gizi, tapi mereka pasti menghitung betul jumlah kalori, protein, kemudian karbonnya itu betul-betul seimbang. Karena itu simulasi ini terus dilakukan semoga sukses," kata dia.

Ia setuju program makan bergizi gratis ini mengutamakan lokalitas bahan makanan. Karena nantinya akan menjadi sebuah ekosistem perekonomian, utamanya bagi UMKM lokal.

"Tapi saya sebagai bagian dari proses itu berharap lokalitas itu digunakan. Kalau kelornya bagus, kelor. Kalau UMKM lokal terlibat, harus dilibatkan" katanya.

"Peternak susu supaya murah, tumbuhkan. Jadi ke depan peternak susu harus tumbuh di daerah supaya terjangkau harganya," ujar dia menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement