MAGENTA -- Seringkali Rasulullah melewati hari-hari tanpa sepotong makanan pun yang masuk ke mulut beliau. Di sepanjang masa kenabian beliau, tak pernah sekali pun Rasulullah pernah merasakan kenyangnya makan roti gandum.
Seringkali sampai berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan tak ada asap mengepul dari dapur kediaman beliau meski hanya untuk memasak makanan sederhana. Muhammad Fethullah Gulen dalam Cahaya Abadi Muhammad Shallallahu 'Alaih Wasallam terbitan Republika menulis, suatu hari Abu Hurairah r.a. pernah melihat Rasulullah SAW melakukan sholat sunnah sambil duduk.
Seusai sholat, Abu Hurairah pun bertanya tentang alasan kenapa Rasulullah sholat sambil duduk. Apakah saat itu Rasulullah sedang sakit?
BACA JUGA: Kisah Nabi Adam Minta Buah-buahan dari Surga Jelang Kematiannya
Ternyata jawaban yang dilontarkan Nabi Muhammad begitu mengharukan. Saat itu beliau berkata bahwa sudah berhari-hari beliau tidak makan sehingga tubuhnya tidak sanggup lagi untuk berdiri.
Demi mendengar jawaban itu, Abu Hurairah pun menangis. Tapi Rasulullah buru-buru menghibur Abu Hurairah seperti telah melupakan penderitaan yang beliau alami. Rasulullah bersabda, "Janganlah kau menangis, sebab kerasnya hari Kiamat tidak akan menyentuh orang yang kelaparan jika dia berharap ridha Allah."
Rasulullah adalah seorang pemimpin sejati yang sangat menyadari ada rakyatnya yang mungkin harus melewati malam dengan perut lapar. Itulah sebabnya Rasulullah mewajibkan diri beliau sendiri untuk menjalani kehidupan yang sama dengan rakyat beliau yang melarat itu.
BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Dituduh Gunakan Sihir saat Sholat Minta Hujannya Terkabul
Nabi Muhammad memang hidup seperti pengikut beliau yang paling miskin, dan beliau melakukan semua itu dengan kehendak beliau sendiri. Seandainya Rasulullah mau, pastilah beliau sudah hidup bergelimang kesenangan.
Dan, untuk mewujudkan hal seperti itu sama sekali tidaklah sulit bagi beliau. Seandainya saja Rasulullah terlalu pelit untuk membagi-bagikan semua hadiah yang beliau terima dari berbagai pihak, tentulah semua hadiah itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan beliau. Tapi ternyata Rasulullah tidak pernah berpikir seperti itu.
"Namun, kita semua harus tahu bahwa sikap zuhud yang dilakukan Rasulullah itu sama sekali tidak identik dengan sikap meninggalkan kehidupan dunia. Dakwah Islam bukanlah hanya berisi seruan bahwa kita hanya boleh makan sesuap dan berpakaian sehelai," kata Fethullah Gulen dalam bukunya.
BACA JUGA: Kisah Seseorang Sedekah Sembunyi-Sembunyi, Namun tidak Tepat Sasaran
Islam sama sekali tidak melarang para pemeluknya untuk bekerja dan menjadi hartawan. Bukankah jika seorang muslim memiliki harta yang banyak, maka dia pasti akan juga banyak mengeluarkan zakat dan sedekah?
Jadi, sama sekali tidak ada dalil yang melarang umat Islam untuk mencari sumber penghidupan yang halal. Bahkan alih-alih melarang, ajaran Islam justru mendorong seluruh pengikutnya untuk selalu berusaha mencari harta yang halal. Tapi meski begitu, amatlah penting bagi Rasulullah dan para sahabat terdekat beliau untuk menjadi contoh teladan bagi umat.
BACA JUGA: Kisah Persahabatan Snouck Hurgronje dengan Haji Hasan Mustapa, dari Utang Nyawa hingga Pernikahan
Editor: Emhade Dahlan