Selasa 31 Dec 2024 15:32 WIB

Imam Al Ghazali Sebut Warna Favorit dan Adab Berpakaian Nabi Muhammad

Imam al Ghazali menuliskan detail soal pakaian Nabi Muhammad dalam Ihya.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Dok. Republika
Ilustrasi Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nabi Muhammad merupakan teladan setiap Muslim. Segala perangainya, termasuk makanan, minuman, dan pakaiannya ditiru Muslim hingga detik ini. Bahkan selera warna Rasulullah pun menjadi referensi Muslim menentukan warna busana.

Dalam buku Ihya Ulumiddin, Hujjatul Islam Imam al-Ghazali menyebut dua warna kesukaan Rasulullah, yaitu putih dan hijau. Pakaian yang dikenakan Nabi berupa kain sarung, baju, selendang, baju gamis, jubah dan apa saja yang diperolehnya. Pakaian warna hijau menyenangkan Rasulullah SAW, tetapi kebanyakan pakaian Rasulullah SAW berwarna putih.

Baca Juga

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Pakaikan pakaian warna putih pada manusia yang hidup dan kafanilah orang meninggal dengan kain putih."

Rasulullah SAW memakai pakaian qaba' (sejenis jubah panjang) dalam perang. Pakaian Rasulullah SAW tinggi hingga di atas kedua mata kaki. Nabi mempunyai satu potong baju yang dicelup dengan saffron. Dengan kain itu pula beliau mengerjakan sholat.

Kadang-kadang Nabi Muhammad SAW memakai sehelai kain, sampai di atas kedua mata kaki dan bersabda, "Sesungguhnya aku adalah hamba-sahaya, aku memakai pakaian sebagaimana yang dipakai oleh hamba-sahaya."

Rasulullah SAW mempunyai dua pakaian khusus untuk sholat Jumat, selain pakaiannya di luar sholat Jumat. Kadang-kadang beliau memakai sehelai kain sarung yang dipakai juga oleh istri-istrinya. Beliau pernah memiliki pakaian hitam yang kemudian dihadiahkan kepada orang lain.

Kadang-kadang Rasulullah SAW keluar memakai cincin stempel di tangannya. Beliau menstempel surat-surat yang akan dikirim dengan cincin itu dan bersabda, "Menstempel surat lebih baik daripada lisan yang banyak fitnah."

Nabi Muhammad SAW memakai tutup kepala, baik bersorban atau tidak bersorban. Kadang-kadang beliau membuka tutup kepala dan menaruh di hadapannya sebagai pembatas tempat sholat.

photo
Infografis Perilaku dan Kebiasan Nabi Muhammad Sehari-hari - (Republika.co.id)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement