Kamis 02 Jan 2025 06:35 WIB

Program Belanja Murah Akhir Tahun 2024 Catat Nilai Transaksi Rp 71,5 Triliun 

Program Halbolnas didominasi oleh tiga kategori produk dengan minat tertinggi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Warga menunjukan promosi potongan harga Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di aplikasi belanja daring di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Kementerian Perdagangan menargetkan Rp25 Triliun untuk transaksi belanja daring di periode Harbolnas 12.12 yang diselenggarakan 10-12 Desember 2023.
Foto: ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Warga menunjukan promosi potongan harga Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di aplikasi belanja daring di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Kementerian Perdagangan menargetkan Rp25 Triliun untuk transaksi belanja daring di periode Harbolnas 12.12 yang diselenggarakan 10-12 Desember 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat nilai transaksi mencapai Rp 71,5 triliun dalam program belanja murah akhir tahun 2024. Program tersebut didominasi penjualan produk lokal atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Nilai transaksi tersebut merupakan akumulasi dari total transaksi program Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Belanja di Indonesia Aja (BINA), dan program Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale 2024.  

Baca Juga

Perinciannya, program Harbolnas yang digelar pada 10—16 Desember 2024 mencatatkan nilai transaksi Rp 31,2 triliun, meningkat 21,4 persen (year on year/yoy) dibandingkan total transaksi pada 2023 di angka Rp 25,7 triliun. Dari jumlah transaksi puluhan triliun tersebut, produk-produk lokal mengambil porsi 52 persen dengan nilai transaksi Rp 16,1 triliun, atau naik 31 persen dari tahun sebelumnya. 

Program Halbolnas didominasi oleh tiga kategori produk dengan minat tertinggi, yakni makanan dan minuman, pakaian olahraga dan aksesori fesyen, dan perawatan diri. 

Kemudian, program BINA yang diadakan pada 20—29 Desember 2024 mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 25,4 triliun. Nilai transaksi tersebut mengalami peningkatan sebesar 15 persen dibandingkan dengan nilai transaksi pada 2023 yang mencapai Rp 20 triliun, serta melewati dari target 10 persen yang dicanangkan. Dalam program tersebut, ada sebanyak 80 ribu gerai di 396 pusat perbelanjaan dari 24 provinsi yang terlibat, baik menjual merek-merek lokal maupun global. 

Sementara itu, program EPIC Sale yang digelar pada 22—31 Desember 2024 mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 14,9 triliun. Dalam program tersebut, ada sebanyak 45 ribu gerai di Indonesia yang ikut serta di dalamnya. 

Program-program tersebut merupakan kolaborasi yang dilakukan antara pemerintah dengan asosiasi pelaku usaha dan pengusaha UMKM. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap program-program tersebut bisa terus berjalan dengan cakupan program yang lebih luas dan inovasi baru. Ia menekankan bahwa itu merupakan langkah pemerintah dalam mendukung daya saing produk dalam negeri, terutama produk UMKM, serta menjaga daya beli masyarakat. 

“Kita tentunya mendukung berbagai inisiatif yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi seluruh masyarakat,” kata Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis (2/1/2025). Eva Rianti 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement