Jumat 03 Jan 2025 06:19 WIB

Menteri Rosan Segera Umumkan Proyek Besar AS di Indonesia

Pabrikan mobil asal China, BYD sudah membeli tanah untuk mendirikan pabrik di Subang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025).
Foto: Antara/Genta Tenri Mawang
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani memberikan keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, Indonesia membuka peluang bagi investasi dari Timur Tengah dan negara lain. Rosan menyebutkan, upaya itu untuk meningkatkan kontribusi investasi terhadap PDB Indonesia yang saat ini berada di angka 24-25 persen.

"Ada beberapa investasi juga tentunya memang dari Timur Tengah dan yang lain-lain," katanya saat ditemui usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1/2024)

Baca Juga

Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo, Rosan melaporkan perkembangan rencana investasi di Indonesia untuk periode 2025-2029 yang diproyeksikan menyentuh Rp 13.032 triliun. Adapun target investasi pada tahun ini sebesar Rp 1.905 triliun.

Rosan menekankan, investasi tersebut akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, dengan target pertumbuhan sebesar 8 persen pada 2029. Untuk mencapainya, kata Rosan, diperlukan kolaborasi 18 kementerian terkait untuk mendukung capaian investasi pada tahun tersebut berkisar Rp3.414 triliun.

Kementerian Investasi/BKPM juga menggali potensi investor portfolio, seperti fund management besar dunia yang selama ini belum tergarap maksimal. Contohnya perusahaan yang berbasis di AS, Blackrock, dengan aset sebesar 11 triliun dolar AS atau setara enam kali lipat dari GDP Indonesia.

Ketika ditanya tentang investasi dari Amerika Serikat (AS), Rosan menyebut, adanya proyek besar yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Investasi itu melibatkan sektor teknologi dengan nilai signifikan. Proyek tersebut sudah memasuki tahap koordinasi resmi dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan akan diumumkan setelah pertemuan pada 7 Januari 2025.

Dalam laporannya, Rosan juga menyebutkan hasil kunjungan kerja ke China, di mana Indonesia menerima komitmen investasi sebesar 7,46 miliar dolar AS dari empat perusahaan besar. Investasi itu meliputi sektor fiberglass, PET resin, solar panel, dan perikanan terintegrasi di Maluku serta Papua.

Selain itu, salah satu perusahaan otomotif BYD juga memulai persiapan pembangunan fasilitas manufaktur di Subang, Jawa Barat, yang dijadwalkan dimulai awal tahun depan.

Dalam kesempatan yang sama, Rosan menyebutkan, target investasi pada 2025 sebesar Rp 1.905 triliun. Sementara target investasi saat Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 mencapai Rp 3.414 triliun.

"Ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini pekerjaan yang berat sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait terutama di dalam investasi ini melibatkan 18 kementerian di dalam sistem kami, sehingga diharapkan kerja sama dengan 18 kementerian itu juga akan semakin meningkat ke depannya," ucap Rosan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement