Jumat 26 Sep 2025 09:08 WIB

Pemimpin Dunia Sibuk Bicara di PBB, Houthi Sibuk Rudal Israel

Serangan terkini Houthi memaksa jutaan warga Israel bersembunyi.

Pendukung Houthi meneriakkan slogan-slogan selama unjuk rasa mingguan anti-Israel di Sanaa, Yaman, Jumat, 12 September 2025.
Foto: AP Photo/Osamah Abdulrahman
Pendukung Houthi meneriakkan slogan-slogan selama unjuk rasa mingguan anti-Israel di Sanaa, Yaman, Jumat, 12 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Saat para pemimpin dunia mengecam dan mendesak penghentian genosida di Gaza dengan pidato di Majelis Umum PBB, Houthi terus melakukan tekanan dengan serangan sporadis ke Israel. Pada Kamis malam, mereka memaksa jutaan warga Israel berlindung dari serangan rudal dan drone.

Media Israel melaporkan bahwa jutaan warga Israel memasuki tempat perlindungan setelah sebuah roket diluncurkan dari Yaman, dan setelah sirene serangan udara dibunyikan di Yerusalem, wilayah Tel Aviv, dan Israel tengah.

Baca Juga

Lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion dihentikan setelah sirene serangan udara dibunyikan, sementara Channel 12 Israel melaporkan bahwa sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat.

Peluncuran rudal dari Yaman terjadi beberapa jam setelah serangan Israel yang menargetkan ibu kota, Sanaa, yang menurut perkiraan awal mengakibatkan dua orang tewas dan 48 lainnya luka-luka.

Israel melancarkan serangan baru ke Yaman setelah kelompok Ansar Allah menyerang kota Eilat di Israel selatan. Perusahaan Penyiaran Israel melaporkan bahwa 50 orang terluka, tiga di antaranya kritis, ketika sebuah pesawat tak berawak jatuh di Eilat. Sementara itu, Israel bersumpah akan memberikan “pukulan menyakitkan” kepada kelompok Ansar Allah.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (republikaonline)

Media Israel melaporkan bahwa pesawat tak berawak itu jatuh di kawasan wisata, dan helikopter dikirim untuk mengevakuasi korban luka parah ke rumah sakit di Israel tengah.

Perlu dicatat bahwa kelompok Ansar Allah telah melakukan puluhan serangan rudal terhadap Israel dan kapal-kapal di Laut Merah yang menuju Israel. Langkah ini merupakan bagian dari dukungannya terhadap rakyat Palestina yang menghadapi genosida di Jalur Gaza.

Pada 7 September, seorang warga Israel menderita luka ringan ketika sebuah pesawat tak berawak tak dikenal yang diluncurkan dari Yaman jatuh di dalam terminal penumpang di Bandara Ramon, sebelah utara Eilat.

Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan sedikitnya 65.419 orang syahid dan 167.160 orang terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, serta kelaparan yang telah merenggut nyawa 442 warga Palestina, termasuk 147 anak-anak.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement