Sabtu 04 Jan 2025 04:53 WIB

Sekolah Libur Selama Ramadhan, Gus Yahya: Kalau di Pesantren Banyak Ngajinya

Sekolah libur selama Ramadhan, Gus Yahya imbau anak dipesantrenkan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.
Foto: Dok.Republika
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mewacanakan libur sekolah selama bulan Ramadhan yang diperkirakan akan dimulai pada awal Maret 2025 mendatang. Wacana ini pun masih dibahas pemerintah, termasuk di Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) membandingkan dengan kegiatan santri di pesantren. Menurut dia, selama Ramadhan justru kaum bersarung lebih banyak mengaji.

Baca Juga

"Kalau di pesantren, pesantren itu ya malah Ramadhan itu lebih banyak ngajinya daripada libur Ramadhan," ujar Gus Yahya dalam acara "Ngopi Bareng Gus Yahya" di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).

Di luar Ramadhan, menurut dia, di pesantren tradisional itu kegiatan mengajinya biasanya tiga kali, yakni pada waktu Subuh, waktu Dhuha, serta habis Maghrib atau setelah Isya.

"Tapi kalau Ramadan itu sehari bisa senam sampai tujuh kali ngajinya itu, bisa sampai jam 12 malam menjelang Sahur baru selesai, karena idenya adalah memanen barokah sebesar-besarnya di bulan Ramadhan," ucap Gus Yahya.

"Ngajinya malah diintensifkan supaya barokahnya bisa dapat lebih banyak, itu kalau pesantren," kata Kiai asal Rembang ini.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement