REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyambut baik peningkatan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang diberikan pemerintah melalui BPH Migas pada 2025. Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan pemerintah tahun ini menetapkan 209.809 kiloliter (KL) BBM subsidi untuk kereta api.
"Hal tersebut tentunya menunjukkan perhatian yang besar terhadap kelancaran operasional transportasi kereta api di Indonesia yang memberikan manfaat bagi banyak masyarakat untuk beralih ke moda transportasi ramah lingkungan," ujar Anne dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Anne menyampaikan alokasi kuota BBM subsidi untuk KAI pada tahun ini meningkat sebesar 13.156 KL atau sekitar 6,7 persen dibandingkan alokasi tahun lalu yang sebesar 196.653 KL. Anne menilai peningkatan ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah dalam mendukung transportasi kereta api yang efisien dan ramah lingkungan.
"Kuota tersebut akan digunakan untuk berbagai jenis kereta api, baik untuk penumpang maupun barang," ucap Anne.
Anne memerinci alokasi kuota BBM subsidi meliputi 184.036 KL untuk kereta penumpang, 913 KL kereta Barang Komoditas klinker, 3.996 KL kereta barang komoditas parcel, 15.593 kereta barang komoditas peti kemas, dan 5.271 KL kereta barang komoditas semen. Anne menyampaikan penyaluran kuota BBM subsidi sesuai dengan kebutuhan operasional tiap Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI.
"Peningkatan kuota BBM subsidi ini akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam setiap pengelolaan dan distribusi BBM," lanjut Anne.
KAI, sambung Anne, juga berkomitmen untuk menjaga kualitas pelayanan kepada pelanggan, serta menjadikan transportasi kereta api sebagai pilihan utama yang ramah lingkungan dan efisien. Selain itu, Anne mengatakan KAI mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPH Migas atas peningkatan kuota BBM subsidi ini.
"Peningkatan ini sangat penting untuk memastikan operasional kereta api tetap berjalan lancar untuk mendukung perekonomian Indonesia," ucap Anne.
Anne menambahkan KAI juga akan manfaatkan kuota BBM Subsidi tersebut untuk pengembangan jaringan transportasi, seperti KA Perintis Makassar-Parepare yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, mempermudah mobilitas, dan tentunya mendorong ekonomi daerah. Hal ini sejalan dengan komitmen KAI untuk terus mendukung perkembangan ekonomi nasional, serta menghadirkan solusi ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.