Selasa 07 Jan 2025 17:19 WIB

Polda NTB Periksa Dosen Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Sesama Jenis

Empat korban ada yang masih berstatus mahasiswa dan alumni terlapor.

Setop pelecehan seksual (ilustrasi).
Foto: Dok Kemendikbud
Setop pelecehan seksual (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Tim Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat memeriksa seorang dosen berinisial LRR yang menjadi terduga pelaku kasus pelecehan seksual sesama jenis. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat membenarkan adanya pemeriksaan tersebut.

"Iya, pemeriksaan yang bersangkutan hari ini masih bersifat klarifikasi sebagai saksi," kata dia, di Mataram, Selasa (7/1/2024).

Baca Juga

Kombes Syarif menyampaikan hal tersebut dengan menyatakan bahwa penanganan kasus yang datang dari laporan korban ini masih berjalan di tahap penyelidikan. "Jadi, masih penyelidikan. Makanya, bahasanya klarifikasi," ujarnya.

Dalam penyelidikan, pihak kepolisian telah mendapatkan keterangan dari empat korban, salah seorang di antaranya berstatus sebagai pelapor. Adapun empat korban dalam kasus ini berinisial GA, FA, RT, dan AZ. Empat korban ini ada yang masih berstatus mahasiswa dan alumni terlapor.

"Dua orang masih berstatus mahasiswa dan dua orang lainnya sudah tamat kuliah, alumni," ujarnya.

Selain itu, pihak kepolisian juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara yang berlangsung di lokasi paguyuban milik terlapor bernama Agresi di Midang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat.

Polda NTB menangani kasus ini berdasarkan adanya laporan salah seorang korban yang masuk pada tanggal 26 Desember 2024. Korban yang melapor merupakan seorang alumni dari terlapor.

Terlapor dalam kasus ini berprofesi sebagai dosen yang mengajar di tiga universitas di Kota Mataram. Dalam laporan, korban mengaku menerima perilaku pelecehan seksual dari terlapor di medio September 2024 saat ada kegiatan di paguyuban milik terlapor.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement