REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengungkapkan ada penghematan anggaran hingga Rp 3,6 triliun untuk kegiatan perjalanan dinas, imbas dari instruksi Presiden RI Prabowo Subianto pada Oktober 2024 untuk melakukan efisiensi anggaran. Namun, di sisi lain berdasarkan catatan realisasi APBN 2024, angka realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) justru mencapai 120 persen.
Berdasarkan data realisasi APBN 2024, tercatat belanja K/L mencapai Rp 1.315 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari outlook laporan semester sebesar Rp 1.198,8 triliun atau terealisasi 109,7 persen. Juga lebih tinggi dibandingkan APBN awal di angka Rp 1.090,8 triliun atau terealisasi 120,6 persen.
Isa menjelaskan, ada sejumlah kebutuhan belanja yang digelontorkan pada sepanjang 2024 lalu. Tambahan anggaran itu merupakan dampak dari El Nino.
“Ini beberapa belanja yang kita baru alokasikan, tambahan ke K/L di tahun 2024 itu antara lain adalah belanja untuk mendukung dampak dari El Nino waktu itu memberikan bantuan beras tambahan, kemudian juga daging ayam, dan telur,” kata Isa dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Januari 2025 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin (6/1/2025) lalu.
Tambahan bantuan pangan tersebut, lanjut Isa, didistribusikan selama semester 1/2024. Lantas, stimulus itu berlanjut pada semester 2/2024, tepatnya pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024. “Itu penyalurannya lewat Bapanas (Badan Pangan Nasional), itu menambah belanja K/L,” tegasnya.
Selain itu, Isa juga menyebut, faktor yang menambah belanja negara pada 2024 adalah kenaikan gaji. Namun, dia tidak membeberkan angkanya. “Kenaikan gaji ini juga tambahan belanja K/L yang cukup besar di tahun 2024,” tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Isa juga menanggapi mengungkapkan mengenai ada realisasi penghematan anggaran triliunan rupiah sejak Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan untuk melakukan efisiensi dalam melakukan kegiatan perjalanan dinas.
“Mengenai perjalanan dinas, keseluruhannya ada paket meeting, dan lain-lain, yang diperintahkan Bapak Presiden untuk menghemat, dari catatan perbendaharaan sejauh ini kita menghemat Rp 3,6 triliun,” ungkapnya.
Isa mengatakan bahwa upaya penghematan anggaran memang benar-benar direalisasikan setelah Prabowo yang baru saja menjadi Presiden RI, menginstruksikan hal itu. “Setelah beliau menjabat sebagai Presiden, kita lakukan penghematan,” tegasnya.