Kamis 09 Jan 2025 07:25 WIB

Kontroversi Kepemilikan Data di Industri Maritim, Siapa Regulatornya?

Pengumpulan dan analisis data yang akurat dapat membantu industri maritim mengurangi emisi karbon, menekan pemborosan, dan mencegah praktik curang.

Rep: ShippingCargo/ Red: Partner
.
Foto: network /ShippingCargo
.

Ilustrasi pertukaran informasi (data) Online. Sumber:Freepik
Ilustrasi pertukaran informasi (data) Online. Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta–Industri maritim saat ini tengah dihadapkan pada perdebatan besar terkait kepemilikan data operasional kapal. Giampiero Soncini, Managing Director Oceanly, menyoroti praktik yang dianggap tidak adil dan bahkan eksploitatif, di mana beberapa pemasok peralatan kapal memungut biaya kepada pemilik kapal hanya untuk mengakses data mereka sendiri. Menurutnya, hal ini adalah praktik yang harus dihentikan.

“Pertanyaan tentang siapa yang memiliki data kapal seharusnya tidak perlu diperdebatkan. Pemilik data adalah pemilik kapal,” ujar Soncini dengan tegas. Ia menyamakan situasi ini dengan industri telekomunikasi di masa lalu, di mana perusahaan telepon mematok biaya per menit percakapan. Namun, munculnya inovasi seperti Skype mengubah seluruh aturan main. Hal serupa berpotensi terjadi di industri maritim jika praktik ini terus berlangsung.

Beberapa pemasok peralatan kapal, khususnya di bidang sistem otomasi, mengenkripsi data kapal dan meminta bayaran jika pemilik kapal ingin mengaksesnya. Soncini mengkritik keras hal ini, menyebutnya sebagai cara tidak etis untuk mendapatkan keuntungan lebih. “Mereka berdalih bahwa enkripsi data dilakukan untuk keamanan pemilik kapal. Padahal, ini hanyalah cara untuk memungut biaya tambahan,” katanya, seperti dilansir Maritime Excutive pada September silam.

Menurut Soncini, pemilik kapal yang telah menginvestasikan uang, waktu, dan reputasinya dalam kapal tersebut harus memiliki kontrol penuh atas data yang dihasilkan. Pihak lain, seperti penyewa (charterer), perusahaan asuransi, atau bank, mungkin berhak mengakses data tertentu. Namun, kepemilikannya tetap berada di tangan pemilik kapal.

Data kapal bukan hanya soal angka di layar. Informasi seperti konsumsi bahan bakar, jalur pelayaran, dan kondisi mesin sangat penting untuk mengoptimalkan operasi kapal dan mematuhi aturan lingkungan. Oceanly menegaskan bahwa pengumpulan dan analisis data yang akurat dapat membantu industri maritim mengurangi emisi karbon, menekan pemborosan, dan mencegah praktik curang.

Oceanly bahkan telah mengembangkan solusi digital bernama Oceanly Performance, yang memungkinkan pemilik kapal untuk memantau operasional kapal secara real-time. Sistem ini dapat mengukur konsumsi bahan bakar, memantau jalur pelayaran, hingga memperkirakan kondisi mesin. Dengan teknologi ini, pemilik kapal dapat memastikan kapal mereka mematuhi regulasi seperti EU ETS dan FuelEU yang mewajibkan pengendalian emisi.

sumber : https://shippingcargo.co.id/posts/503676/kontroversi-kepemilikan-data-di-industri-maritim-siapa-regulatornya
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement