Jumat 10 Jan 2025 12:00 WIB

Harga Cabai di Pasar Tradisional di Bandung Meroket, Tembus Rp 140 Ribu Per Kilogram

Banyak konsumen yang lebih memilih membeli cabai kering

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pedagang cabai rawit merah menunggu pembeli (Ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang cabai rawit merah menunggu pembeli (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Harga bahan pokok cabai berbagai jenis di pasar tradisional di Kota Bandung mengalami kenaikan signifikan di awal 2025. Harga cabai rawit domba naik dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 140 per kilogram sedangkan cabai rawit merah dari Rp 60 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram.

"Cabai rawit domba dulu Rp 60 ribu per kilogram sebelum tahun baru, sekarang Rp 140 ribu," ujar Syarifah salah seorang pedagang pasar Kosambi, Jumat (10/1/2025).

Baca Juga

Syarifah mengatakan, cabai jenis lainnya seperti cabai jenis hijau dari Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. Cabai rawit merah dari Rp 60 ribu menjadi Rp 80 ribu per kilogram. "Gak tahu kenapa naik mungkin lagi kosong," kata dia.

Salah seorang pedagang lainnya Anang mengaku banyak konsumen yang lebih memilih membeli cabai kering karena harga cabai yang mahal. Ia pun saat ini bisa menjual 20 kilogram cabai kering per hari. "Lagi mahal cabai Rp 110 ribu, kalau cabai kering cuma Rp 80 ribu per kilogram," katanya.

Ia mengaku meraup untung di tengah harga cabai yang naik. Masyarakat banyak yang memilih membeli cabai kering. "Alhamdulillah, biasa ngejual 10 kilogram sekarang bisa 20 kilogram," katanya.

Tingginya harga cabai ini dikeluhkan oleh ibu rumah tangga. Menurut warga Jalan Gatot Subrota Heffi Haryati, tingginya harga cabai rawit domba sudah menyamai harga daging sapi. Tapi, ia terbiasa menyajikan berbagai menu dengan sambal sehingga nafsu makannya bisa meningkat. "Kalau harga cabainya naik gini, paling saya kurangi pembelian cabai. Ya, asal ada aja biasanya sambelnya level 10 jadi level 2 ga apa-apa agak hangat aja," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement