Senin 13 Jan 2025 07:01 WIB

Menlu Pimpin Upacara Pemakaman Hasjim Djalal di TMP Kalibata

Pemakaman sosok diplomat senior dan ahli hukum laut di TMP Kalibata pukul 15.00 WIB.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pakar Hukum Laut Internasional Hasjim Djalal (kiri) meninggal.
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Pakar Hukum Laut Internasional Hasjim Djalal (kiri) meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar (Menlu) Negeri Sugiono akan menjadi inspektur upacara pemakaman sosok diplomat senior dan ahli hukum laut dari Republik Indonesia (RI), Hasjim Djalal di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024). Pemakaman dijadwalkan pukul 15.00 WIB.

Putra kedua almarhum, Dino Patti Djalal mengatakan, masyarakat diperkenankan hadir pada pemakaman ayahnya tersebut. "Saya berterima kasih tentu kepada Pak Menlu Sugiono yang hadir hari ini untuk memberikan last respect kepada Pak Hasjim," kata Dino di rumah duka, Jalan Taman Cilandak III, Jakarta, Ahad (12/1/2025) malam WIB.

Dia menjelaskan, almarhum ayahnya itu sudah mengalami sakit sejak lama. Namun, menurut Dino, sosok Hasjim Djalal bisa tetap bertahan hingga sejauh ini, bahkan setelah mengalami dua kali Covid-19 saat masa pandemi.

Beberapa waktu lalu, dia pun dikabarkan bahwa ayahnya mengalami penyakit kanker. Namun, penyebab meninggalnya, kata Dino, bukan karena kanker melainkan karena komplikasi lain.

"Jadi benar-benar fighter. Dan tadi juga saya cerita ke Pak Menlu di hari-hari terakhir itu walaupun bicara sudah menggumam, selalu mengenai politik luar negeri, selalu mengenai hukum laut internasional," kata mantan wakil menlu era Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Dino mengatakan, sosok Hasjim merupakan seorang diplomat yang sangat tangguh hingga sukses mendorong Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), disahkan pada 1982. Dengan konvensi itu, RI mengukuhkan luasan Nusantara sebagai bagian dari hukum internasional, yang sebelumnya ditentang oleh negara lain. "Kita harapkan itu jasa-jasa beliau untuk negara bisa dikenal dengan baik," kata Dino.

Adapun, Hasjim Djalal, mengembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada Ahad sekitar pukul 16.40 WIB. Lahir pada 1934, Hasjim Djalal adalah diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1981-1983, kemudian Kanada pada 1983-1985, dan Jerman periode 1990-1993.

Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat Indonesia yang berperan dalam penyusunan UNCLOS yang disahkan pada 1982. Menurut keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hasjim bersama menlu kala itu, Mochtar Kusumaatmadja, berperan memperjuangkan gagasan negara kepulauan serta wawasan nusantara, sebagaimana diamanatkan Deklarasi Juanda, supaya diakui komunitas internasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement