Selasa 14 Jan 2025 16:45 WIB

Bencana Belum Rampung, Los Angeles Terancam Badai Api Susulan

Angin kencang menyebabkan pertumbuhan api yang eskplosif.

Firefighters battle the Palisades Fire as it burns multiple structures in the Pacific Palisades neighborhood of Los Angeles, Tuesday, Jan. 7, 2025.
Foto: AP Photo/Ethan Swope
Firefighters battle the Palisades Fire as it burns multiple structures in the Pacific Palisades neighborhood of Los Angeles, Tuesday, Jan. 7, 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Petugas pemadam kebakaran di Los Angeles masih berjuang melawan dua kebakaran besar dan dua kebakaran kecil sambil bersiap menghadapi kemungkinan kehancuran lebih besar.

Kebakaran terbesar di Palisades telah menghanguskan lebih dari 23.000 hektar dan berhasil dipadamkan sebesar 14 persen  atau persentase luas kebakaran yang dapat dikendalikan oleh petugas pemadam kebakaran.

Baca Juga

Namun prakiraan cuaca mengatakan angin kencang yang berbahaya dengan kecepatan hingga 70mph (mil per jam)dapat menyebabkan 'pertumbuhan api yang eksplosif". Ditambah dengan peringatan cuaca buruk dimulai pada pukul 04:00 pada Selasa waktu setempat. 

Wali Kota LA Karen Bass mengatakan kekuatan angin diperkirakan mendekati tingkat kekuatan badai dan persiapan mendesak sedang dilakukan

Setidaknya 24 orang tewas dalam kebakaran tersebut dan 23 lainnya hilang, sementara lebih dari 90.000 orang berada di bawah perintah evakuasi - orang-orang. 

Seorang pejabat dinas pemadam kebakaran California mengatakan mereka bersiaga jika terjadi kebakaran yang kemungkinan besar terjadi di daerah antara Ventura Valley dan San Diego. Hal ini mengingat angin diperkirakan akan meningkat di LA pada malam hari dan sepanjang hari. 

Juru bicara Cal Fire David Acuna juga mengatakan kepada CNN bahwa ancaman kebakaran hutan sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Ketika ditanya mengenai risiko yang akan terjadi dalam beberapa pekan dan bulan ke depan, ia mengatakan bahwa dinas pemadam kebakaran kini telah meninggalkan istilah 'musim kebakaran', yang berarti waktu di mana kebakaran hutan paling mungkin terjadi. “Kami sekarang menyebutnya sebagai tahun kebakaran,” katanya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement