Senin 20 Jan 2025 21:16 WIB

Fondasi Jembatan Cipager Tergerus Banjir Cirebon, Pemprov Jabar Lakukan Tiga Hal

Kegiatan pertama berupa pemasangan bronjong di sepanjang abutment jembatan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Fondasi Jembatan Cipager di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, terkikis akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.
Foto: Tangkapan Layar/Dok Republika
Fondasi Jembatan Cipager di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, terkikis akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat (17/1/2025) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Pemprov Jabar melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) melakukan penanganan darurat terhadap abutment (fondasi) Jembatan Cipager, di Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, yang tergerus akibat banjir bandang pada Jumat (17/1/2025) malam.

“Ada tiga item kegiatan yang kami lakukan,” ujar Kepala Satuan Pelayanan Pengelolaan Jalan dan Jembatan (KSPPJJ) Wilayah VI Kota/Kabupaten Cirebon Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Nana Rusmana, Senin (20/1/2025).

Baca Juga

Nana menjelaskan, kegiatan pertama berupa pemasangan bronjong di sepanjang abutment jembatan. Hal itu untuk memperkuat dan menstabilkan struktur fondasi jembatan serta mencegah kerusakan lebih lanjut. Kegiatan kedua berupa pemasangan batu. Hal itu untuk mengamankan kontur tanah yang telah tergerus derasnya arus sungai pada Jumat (17/1/1025) kemarin. Sedangkan kegiatan ketiga berupa pengecoran kembali fondasi jembatan.

Ia mengungkapkan, ketiga kegiatan itu merupakan penanganan darurat kondisi jembatan Cipager yang tergerus banjir bandang kemarin. Dia menyebutkan, pekerjaan itu dilakukan dengan panjang 35 meter dan tinggi tiga meter. “Untuk target waktu penyelesaian pekerjaannya sekitar tiga sampai empat hari,” katanya.

Meski demikian, ia mengakui pengerjaan kegiatan tersebut juga terkendala kondisi cuaca berupa hujan dan arus sungai yang melimpah. Nana menambahkan, dalam kegiatan pemasangan bronjong, pihaknya menggunakan alat Total Station (TS) atau theodolite,. Yakni, alat ukur tanah yang digunakan untuk memantau pergerakan tanah secara akurat.

Alat itu akan dipasang selama 1x24 jam untuk memantau apakah ada pergeseran atau pergerakan pada abutment jembatan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement