Kamis 30 Jan 2025 14:42 WIB

WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Bantah Lakukan Penyerangan

Dalam rilis yang disampaikan Polisi Malaysia dikatakan ada penyerangan oleh WNI.

Sejumlah pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia mendengarkan pengarahan petugas di Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Dumai, Riau, Jumat (23/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Sejumlah pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia mendengarkan pengarahan petugas di Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Dumai, Riau, Jumat (23/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban selamat dari penembakan polisi Malaysia membantah melakukan penyerangan. Korban memberi kesaksian bahwa pihak Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menyerang duluan hingga terjadi insiden yang menyebabkan satu orang tewas di perairan Malaysia.

"Dalam rilis yang disampaikan oleh Polisi Malaysia dikatakan ada penyerangan yang dilakukan oleh warga kita, namun korban yang selamat membantah penyerangan tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha saat ikut menyambut kedatangan jenazah korban tewas ditembak personel APMM yakni Basri, di Pekanbaru, Riau, Rabu (30/1/2025).

Baca Juga

Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri akan terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan menyeluruh. Hal ini untuk mengetahui apakah penggunaan kekerasan dan kekuatan hingga mematikan ini sudah sesuai prosedur, atau kah ada penggunaan kekuatan yang berlebihan.

"Keadaan dua korban lainnya sudah stabil, sedangkan dua lainnya masih kritis," ujarnya.

Sementara itu, jenazah Basri yang merupakan korban tewas dalam penembakan, tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Provinsi Riau, sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu. Peti jenazah berwarna putih berlapiskan plastik tiba dengan disambut anggota keluarga.

Jenazah Basri langsung dimasukkan ke ambulans untuk dibawa ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Sepupu korban bernama Azrai menyebutkan, pihak keluarga telah menerima dengan lapang dada kematian Basri dan korban akan dimakamkan hari ini juga.

"Pemakaman tetap akan kami selenggarakan hari ini, jenazah akan dibawa ke Jalan Nelayan, Kecamatan Rupat," katanya.

Diberitakan sebelumnya, lima WNI yang diduga Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural menjadi korban penembakan oleh APMM. Kejadian ini mengakibatkan satu korban bernama Basri tewas, sedangkan empat lainnya luka-luka.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement