Sabtu 01 Feb 2025 08:10 WIB

Gelombang Setinggi Hingga 4 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Indonesia 1-4 Februari

Tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 4,0 meter.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Qommarria Rostanti
Gelombang tinggi (ilustrasi). BMKG merilis peringatan dini tentang tinggi gelombang yang berpotensi terjadi di sejumlah laut di Indonesia pada 1-4 Februari 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Gelombang tinggi (ilustrasi). BMKG merilis peringatan dini tentang tinggi gelombang yang berpotensi terjadi di sejumlah laut di Indonesia pada 1-4 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini tentang tinggi gelombang yang berpotensi terjadi di sejumlah laut di Indonesia pada 1-4 Februari 2025. Tinggi gelombang berkisar antara 1,25 hingga 4,0 meter.

BMKG mengungkapkan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Timur dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin yang sama.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Sumbawa, Laut Flores, Samudra Hindia barat Lampung, dan Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT," kata BMKG lewat akun Instagram-nya @infobmkg, Jumat (31/1/2025) malam.

BMKG mengatakan, tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Laut Natuna Utara, Selat Karimata bagian utara, Laut Jawa, Selat Makasar bagian utara, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda, Laut Seram. "Berisiko terhadap keselamatan pelayan perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. (Berisiko terhadap) kapal tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter," ungkap BMKG.

Sementara tinggi gelombang 2,5 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua, dan Laut Arafuru. BMKG mengatakan, dalam kondisi demikian di laut-laut terkait, pelayaran perahu nelayan akan berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang menyentuh 1,25 meter. Pelayaran kapal tongkang juga berisiko jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang hingga 1,5 meter.

"Berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter," kata BMKG. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement