![](https://static.republika.co.id/uploads/images/widget_box/logo-universitas-amikom_230106163425-630.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, Hasil tes minat bakat dari anak bungsu kami, Neisya Reehanna Ayesha Raharema dibagikan di sekolah, pada Jumat (7/2/2025) pekan lalu. Tes yang dilakukan terhadap siswa di kelas 10 tersebut, salah satunya digunakan untuk melihat kecenderungan peminatan bidang ilmu yang disukai. Hasil ini diharapkan dapat membantu siswa nantinya saat memilih program studi saat kuliah.
Selain berisi saran bidang ilmu yang sebaiknya diambil oleh siswa, tes tersebut juga memuat hasil kemampuan kognitif atau intelligence quotient (IQ). IQ sering disebut digunakan untuk mengukur kemampuan untuk menalar, memecahkan masalah, belajar, berpikir, dan merencanakan.
Nilai rata-rata IQ orang Indonesia sendiri sebesar 78 sering digunakan untuk bahan guyonan di media sosial. Nilai tersebut didapatkan dari buku berjudul Intelligence of Nations tahun 2019, karya Lynn dan Backer. Sebuah grafis yang dibagikan di media sosial juga memberikan informasi terbaru mengenai rata-rata IQ orang Indonesia.
Informasi grafis yang didasarkan dari hasil test di tahun 2023 tersebut menyatakan bahwa rata-rata IQ orang Indonesia adalah 92,64. Walau mengalami peningkatan dibandingkan publikasi tahun 2019, skor ini masih menempatkan Indonesia berada di urutan 95 dari 115 negara yang diuji.
Secara nilai skor Indonesia masih di bawah dari negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam dan Singapura. Dari hasil laporan tes di tahun 2023 tersebut menampakan bahwa negara-negara Asia Timur, Asia Barat, dan Eropa banyak yang menempati urutan atas.
Walau dapat dipastikan bukan merupakan satu-satunya ukuran yang dapat digunakan untuk mencapai sebuah kesuksesan, namun besaran nilai tersebut tentu harus menjadi perhatian. Nilai IQ seseorang menurut studi dipengaruhi oleh banyak faktor. Di samping genetik, faktor lingkungan, sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan disebut juga dapat mempengaruhi besaran nilai IQ seseorang.
Kemajuan teknologi yang pesat saat ini, seperti semakin meluasnya penggunaan Artificial Intelligence (AI) di berbagai bidang diyakini juga dapat mempengaruhi perkembangan IQ seseorang. Bagaimana seseorang dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, tentu dapat berpengaruh dalam bekerja dan berkembangnya otak.
Banyak teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan dalam belajar, keterampilan, ataupun kemampuan kognitif. Namun banyak juga hasil teknologi yang dapat membuat seseorang menjadi ketergantungan, pemalas, dan dapat mengurangi kemampuan kognitif.
Dengan demikian memiliki pengetahuan terhadap dampak yang dapat dihasilkan oleh sebuah teknologi menjadi hal yang penting. Kemampuan kontrol diri dalam penggunaan teknologi dan mengetahui batas yang harus ditetapkan wajib dimiliki.
Sebagai civitas akademik, khususnya bidang Informatika baik dosen maupun mahasiswa tentu dapat memiliki peran besar dalam hal ini. Universitas Amikom Yogyakarta yang memiliki 16 program studi yang berkaitan erat dengan kemajuan teknologi tentu dapat menjadi salah satu aktor dalam peran tersebut.
Senin (17/2/2025) depan akan dilaksanakan pelantikan Rektor Universitas Amikom Yogyakarta periode 2025-2029. Beberapa rotasi dan perubahan kepemimpinan dimungkinkan terjadi. Besar harapan dalam periode-periode mendatang Universitas Amikom Yogyakarta dapat terus menghasilkan aktor-aktor yang dapat turut berperan besar dalam pesatnya kemajuan teknologi saat ini.
Semakin banyak tantangan yang harus dihadapi, di mana tidak hanya akan membutuhkan kecerdasan IQ. Kombinasi kecerdasan emosional, kreativitas, keterampilan teknis, kemampuan belajar sepanjang hayat, dan etika sangat dibutuhkan dalam menghadapi kemajuan teknologi seperti AI yang semakin pesat.
Kemampuan ini tidak hanya membantu individu beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga memungkinkan mereka untuk memanfaatkan teknologi secara optimal dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Keseimbangan antara keterampilan kognitif dan non-kognitif adalah kunci untuk sukses di era teknologi yang terus berkembang. Universitas Amikom Yogyakarta senantiasa berkomitmen untuk menjadi pusat literasi dan inovasi digital yang terus berkembang dan adaptif terhadap pesatnya kemajuan teknologi.
Sebuah pesan dalam ayat ke-77 dari surat Al Qashash semoga dapat menjadi pengingat dan pendorong dalam bertugas dan berkarya, “Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Wallahu a’lam.