Rabu 12 Feb 2025 15:49 WIB

Target Iklim Banyak Negara tak Selaras Perjanjian Paris

Hanya enam negara yang menyerahkan NDC tepat waktu.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
Demonstran berkumpul di luar Gedung Putih di Washington, Kamis, 1 Juni 2017 memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian iklim Paris.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Demonstran berkumpul di luar Gedung Putih di Washington, Kamis, 1 Juni 2017 memprotes keputusan Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian iklim Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebagian besar negara gagal menyerahkan target dan rencana pemangkasan emisi yang ditetapkan sendiri (NDC) kepada PBB secara tepat waktu. Berkaitan dengan hal ini, lembaga non-profit Climate Analytics melacak negara-negara yang sudah menyerahkan NDC mereka dengan analisa Climate Action Tracker (CAT).

Climate Analytics mengatakan hanya enam negara yang menyerahkan NDC mereka tepat waktu pada 10 Februari. Selain itu, hanya Inggris yang menetapkan target iklimnya pada tahun 2035 yang selaras dengan Perjanjian Paris. Climate Analytics menambahkan, tenggat waktu itu penting untuk transparansi, menunjukkan komitmen negara-negara pada target iklim, dan memungkinkan komunitas internasional memahami risiko yang mereka hadapi.

Baca Juga

“Uni Emirat Arab, Brasil, Amerika Serikat, Swiss, dan Selandia Baru semuanya sudah mengajukan target 2035 yang jauh dari apa yang dibutuhkan untuk menjaga pemanasan global pada 1,5 derajat Celsius, ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk merevitalisasi aksi iklim global,” kata Climate Analytics dalam laporannya seperti dikutip dari Emerging Risks, Rabu (12/2/2025).

Sebelumnya, CEO Climate Analytics Bill Hare mengatakan masyarakat berhak menuntut aksi nyata dari pemerintah mereka, terutama setelah suhu bumi tahun lalu melewati 1,5 derajat Celsius sepanjang tahun.

“Sejauh ini, pemerintah-pemerintah belum memenuhi janji yang dibuat 10 tahun lalu  untuk membawa dunia lebih dekat ke jalur yang konsisten dengan pembatasan pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius pada kecepatan yang dibutuhkan," kata Hare.

Climate Analytics mengatakan kini semua mata tertuju pada penghasil emisi besar seperti Uni Eropa, Cina, dan India yang belum menyerahkan NDC mereka. Komitmen iklim yang akan datang sangat penting karena akan menentukan kemampuan pemerintah untuk mematuhi Perjanjian Paris.

"Dalam panduan untuk NDC 2035 yang baik, CAT menyoroti empat elemen krusial yang diperlukan untuk putaran NDC kali ini, yaitu komitmen tersebut harus ambisius, adil, kredibel, dan transparan," kata lembaga itu.

Climate Analytics mengatakan komponen ambisius sangat penting, terutama dalam memperkuat target-target tahun 2030, sesuatu yang belum dilakukan oleh semua NDC yang diajukan. Pentingnya komitmen ini semakin mendesak menjelang konferensi iklim mendatang, di mana negara-negara diharapkan untuk menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya mereka mengatasi perubahan iklim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement