Sabtu 15 Feb 2025 23:10 WIB

OpenAI Tolak Tawaran Akuisisi Elon Musk 97,4 Miliar Dolar AS

Dewan direksi menyatakan OpenAI tidak dijual.

Elon Musk menghadiri acara parade Pelantikan Presiden di Washington, Senin (20/1/2025) waktu setempat.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Elon Musk menghadiri acara parade Pelantikan Presiden di Washington, Senin (20/1/2025) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- OpenAI telah memutuskan untuk menolak tawaran miliarder AS Elon Musk untuk membeli perusahaan itu dengan harga 97,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.576 triliun. Keputusan itu diambil secara bulat oleh para direktur, menurut ketua dewan direksi OpenAI Chair Bret Taylor dalam sebuah pernyataan.

"OpenAI tidak dijual, dan dewan direksi secara bulat menolak upaya terbaru Tuan Musk untuk mengganggu pesaingnya," tulis pernyataan itu.

Disebutkan pula, rencana reorganisasi apa pun di OpenAI akan memperkuat tujuan nirlaba dan misi perusahaan itu untuk memastikan AGI bermanfaat bagi kemanusiaan.

AGI (Artificial General Intelligence) adalah kecerdasan buatan (AI) tingkat tinggi yang memiliki kemampuan berpikir dan memahami seperti manusia.

Sebelumnya pada pekan ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa sekelompok investor yang dipimpin oleh Musk menawarkan diri untuk mengakuisisi OpenAI Inc., perusahaan yang mengendalikan OpenAI LP.

OpenAI Inc adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada 2015 oleh Elon Musk, Sam Altman, dan lainnya. OpenAI LP, yang berorientasi profit, adalah pengembang ChatGPT.

Musk keluar dari OpenAI Inc. pada 2018 karena ingin fokus mengembangkan AI sendiri. Altman kemudian menjadi CEO OpenAI.

Pada Maret 2024, Musk menggugat OpenAI dan Altman karena perusahaan itu dianggap melenceng dari model bisnis nirlaba dan mencari keuntungan dengan menjual teknologi AI paling canggih ke pengguna pribadi.

Menanggapi tawaran terbaru dari Musk, Altman langsung menolaknya dan balik menawar platform media sosial X milik Musk seharga 9,74 miliar dolar AS.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement