Selasa 18 Feb 2025 01:15 WIB

Ini Alasan Polisi Bubarkan Paksa Unjuk Rasa Pelajar Tolak MBG di Wamena Papua

“Memang benar ada penolakan MBG. Tetapi sempat ada sedikit keributan.”

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Sejumlah pelajar berorasi dalam aksi penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kawasan Waena Kota Jayapura, Papua, Senin (17/2/2025). Pengunjuk rasa dari Solidaritas Pelajar SMA menggelar aksi menolak MBG di beberapa kota di Papua.
Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Sejumlah pelajar berorasi dalam aksi penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kawasan Waena Kota Jayapura, Papua, Senin (17/2/2025). Pengunjuk rasa dari Solidaritas Pelajar SMA menggelar aksi menolak MBG di beberapa kota di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA — Polri terpaksa membubarkan aksi unjuk rasa para pelajar yang menolak program makan bergizi gratis (MBG) di Wamena, Papua Pegunungan, Senin (17/2/2025). Wakapolres Jayawijaya Komisaris Polisi (Kompol) I Wayan Laba mengatakan, pembubaran paksa dilakukan lantaran aksi demonstrasi para siswa tersebut disusupi para kelompok-kelompok perusuh. 

Aksi penolakan tersebut, kata Wayan juga dilakukan dengan cara-cara yang anarkistis. “Memang benar ada penolakan MBG. Tetapi sempat ada sedikit keributan. Kami dari pihak kepolisian berusaha memisahkan kelompok pelajar dan mahasiswa yang murni mau menyampaikan aspirasi, dengan kelompok-kelompok orang yang diduga menunggangi kepentingan aksi pelajar,” ujar Wayan saat dikonfirmasi, Senin (17/2/2025)
 
Wayan menerangkan, aksi para pelajar tersebut mulanya berlangsung normal. Pihak kepolisian, pun sempat membantu pengamanan aksi penyampaian pendapat tersebut. Akan tetapi, kelompok-kelompok penyusup, kata dia ikut bergabung ke dalam massa pelajar, dan memancing kerusuhan. Beberapa penyusup, kata Wayan, juga ada yang mencoba menyerang kepolisian.
 
“Sehingga kita sempat menembakkan gas air mata karena ada perlawanan dari massa dengan melempari aparat keamanan dengan batu dan katapel,” ujar Wakapolres.
 
 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement