Rabu 19 Feb 2025 16:57 WIB

IHSG Ditutup Melemah, Ikuti Bursa Kawasan Asia

IHSG ditutup melemah 78,68 poin atau 1,14 persen ke posisi 6.794,87.

Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Pada pembukaan  perdagangan saham 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  dibuka hijau dengan menguat 30,21 poin atau 0,43 persen ke level 7110.114.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja mengamati layar yang menampilkan data pergerakan perdagangan saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Pada pembukaan perdagangan saham 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka hijau dengan menguat 30,21 poin atau 0,43 persen ke level 7110.114.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (19/2/2025) sore ditutup turun mengikuti bursa saham kawasan Asia yang melemah. IHSG ditutup melemah 78,68 poin atau 1,14 persen ke posisi 6.794,87. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 21,04 poin atau 2,62 persen ke posisi 783,02.

“Bursa saham regional Asia cenderung mixed (variatif), pasar terbebani sejumlah sentimen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Februari 2025 memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuannya di level 5,75 persen.

Dari mancanegara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 25 persen pada mobil, bersama dengan bea serupa pada semikonduktor dan farmasi, yang diperkirakan akan diumumkan awal bulan depan.

Pelaku pasar juga pasar bersiap rilis laporan risalah rapat The Fed, yang mana pasar menduga The Fed kembali sikap hati-hatinya terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut dalam menghadapi inflasi.

Sebelumnya, Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, Gubernur Michelle Bowman dan Christopher Waller mengatakan mereka percaya kekuatan ekonomi dan inflasi yang tinggi menjamin suku bunga kebijakan tetap stabil untuk sementara waktu.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly menegaskan kembali bahwa jeda dalam pemangkasan suku bunga cukup tepat hingga kemajuan yang lebih nyata terlihat dalam upaya menurunkan inflasi ke target bank sentral sebesar 2 persen.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement