Jumat 21 Feb 2025 22:01 WIB

BI: Modal Asing Masuk Bersih Rp 7,58 Triliun pada Pekan Ketiga Februari

BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik mencapai sebesar Rp 7,58 triliun pada pekan ketiga bulan ini, yakni periode transaksi 17-20 Februari 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat (21/2/2025), merinci jumlah tersebut terdiri atas modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp 6,96 triliun dan Rp 1,08 triliun.

Namun terdapat modal asing ke luar bersih di pasar saham sebesar Rp 0,46 triliun. Dengan demikian, modal asing masuk bersih menjadi sebesar Rp 7,58 triliun. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 20 Februari 2025, modal asing masuk bersih di pasar SBN dan SRBI masing-masing sebesar Rp 18,99 triliun dan Rp 3,23 triliun. Sedangkan modal asing ke luar bersih di pasar saham sebesar Rp 7,74 triliun.

Baca Juga

Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia lima tahun tercatat naik dari 68,97 basis point (bps) per 14 Februari 2025 menjadi 69,66 bps per 20 Februari 2025. Nilai tukar rupiah dibuka menguat di level Rp 16.280 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (20/2) di level Rp 16.325 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah ke level 106,37 pada akhir perdagangan Kamis (20/2). DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain Euro, Yen Jepang, Poundsterling Inggris, Dolar Kanada, Krona Swedia, dan Franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke level 6,75 persen pada Jumat (21/2/2025) pagi, dari sebelumnya 6,78 persen pada akhir perdagangan Kamis (20/2/2025). Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,505 persen pada akhir perdagangan Kamis (20/2).

Ramdan menyampaikan, BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement