Ahad 23 Feb 2025 05:35 WIB

Viral! Sandera Israel Cium Kening Pejuang Hamas Saat Dibebaskan

Omer Shem Tov, 22 tahun, terlihat mencium kepala seorang pejuang Hamas yang bertopeng

Sandera Israel mencium kening pejuang Hamas saat dibebaskan
Foto: Tangkapan Layar
Sandera Israel mencium kening pejuang Hamas saat dibebaskan

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang tawanan asal Israel terlihat mencium kepala seorang pejuang Hamas saat ia dan dua orang lainnya diserahkan ke Palang Merah dalam upacara penyerahan resmi di Gaza bagian tengah.

Penukaran tawanan ini merupakan bagian dari kesepakatan yang sedang berlangsung, dengan tawanan tambahan yang dibebaskan lebih awal pada hari itu.

Baca Juga

Omer Shem Tov, 22 tahun, terlihat mencium kepala seorang pejuang Hamas yang bertopeng selama upacara penyerahan di Nuseirat, Gaza.

Ia berdiri di samping tawanan lainnya Eliya Cohen, 27 tahun, dan Omer Wenkert, 23 tahun, saat mereka dibebaskan. Ketiganya tampak tersenyum, tertawa, dan melambaikan tangan ke arah kerumunan yang berkumpul.

Sebelumnya pada hari itu, Tal Shoham, 40 tahun, dan Avera Mengistu, 39 tahun, juga dipindahkan ke Palang Merah sebelum diserahkan ke otoritas Israel.

Tawanan keenam, Hisham al-Sayed, diharapkan akan dibebaskan tanpa upacara publik sebagai bentuk penghormatan kepada keluarganya, menurut Hamas.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa Cohen, Wenkert, dan Shem Tov telah dipindahkan oleh Palang Merah dan sedang dalam perjalanan ke Israel untuk menjalani evaluasi medis. Para pejabat mengatakan persiapan telah dilakukan untuk pemindahan tawanan terakhir.

Juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanou menyatakan bahwa kepatuhan Israel terhadap ketentuan perjanjian dan protokol kemanusiaan akan memastikan kelanjutan pertukaran di masa mendatang.

"Tiga puluh tiga hari telah berlalu sejak tahap pertama dimulai tanpa pendudukan menyelesaikan implementasi penuh ketentuan perjanjian," katanya di Telegram dilansir dari laman Tasnim. 

Ia meminta para mediator untuk menekan Israel agar menegakkan aspek kemanusiaan dari kesepakatan tersebut, dengan alasan kondisi di Gaza yang semakin memburuk.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement