REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memiliki target pengentasan kemiskinan ekstrem dapat dituntaskan tahun ini atau maksimal 2026. Hal itu diungkapkan Agus seusai menghadiri rapat koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pilot project graduasi bantuan sosial di Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Semarang, Senin (24/2/2025).
Agus mengungkapkan, kunjungannya ke Jateng adalah dalam rangka melaksanakan perintah Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan. "Karena Jawa Tengah, penduduknya, bukan provinsinya ya, salah satu yang terbanyak, masyarakatnya masih miskin," ucapnya.
Dia menambahkan, Jateng masih memiliki 923 desa miskin ekstrem. Agus menyebut, pemerintah akan berusaha agar desa-desa itu bisa keluar dari kemiskinan. Pemerintah pusat, kata Agus, akan bekerja sama dengan pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan lainnya, termasuk BUMN dan BUMD, untuk upaya pengentasan kemiskinan di Jateng.
"Kita akan berkolaborasi, akan melakukan program bersama, dalam rangka pengentasan kemiskinan yang ada di Jawa Tengah. Karena Bapak Presiden memerintahkan supaya kemiskinan ekstrem secara nasional di tahun 2025 ini harus selesai. Maksimal tahun 2026 harus selesai," kata Agus.

Agus menyebut, saat ini jumlah penduduk Indonesia yang tergolong miskin ekstrem tercatat sekitar 3 juta orang atau 1,13 persen dari jumlah penduduk. "Sedangkan untuk yang miskin, Presiden sudah perintahkan bahwa tahun 2029 itu di angka 4,5 sampai 5 persen. Jadi harus turun, kalau sekarang (angka kemiskinan) 8,57 persen, harus turun tiga persen di tahun 2029," ujarnya.
Agus mengungkapkan, terkait upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jateng, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menyiapkan dua model. "Yang pertama, satu pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) harus menggraduasi sepuluh orang KPM (Keluarga Penerima Manfaat) minimal, supaya mereka lepas atau tergraduasi dari kemiskinan," ucapnya.
Dia menambahkan, karena di Jateng masih terdapat lebih dari 920 desa miskin ekstrem, Kemensos akan membangun model graduasi lewat desa-desa. "Kita mulai model pemberdayaan pengentasan kemiskinan desa ekstrem itu mulai dari delapan desa. Kita sudah tahu profilnya dan nanti jalan keluarnya seperti apa, kita akan bersinergi dengan semua lembaga dan semua unsur-unsur yang terkait dalam langkah pelaksanaan program pengentasan kemiskinan itu," kata Agus.