Rabu 26 Feb 2025 15:25 WIB

Unilever Pecat CEO Schumacher

CEO Unilever digantikan oleh kepala keuangan Fernando Fernandez.

Sebuah tanda di luar bekas pabrik sabun Lever Brothers, sekarang Unilever, di Port Sunlight, di Port Sunlight, Inggris, 03 September 2024.
Foto: EPA
Sebuah tanda di luar bekas pabrik sabun Lever Brothers, sekarang Unilever, di Port Sunlight, di Port Sunlight, Inggris, 03 September 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unilever mengejutkan para investor pada Selasa (25/2/2025) dengan memecat kepala eksekutif Hein Schumacher. Ia digantikan oleh kepala keuangan Fernando Fernandez, yang akan fokus pada percepatan pelaksanaan strategi pemulihan grup konsumen.

Dewan direksi Unilever, yang mencakup investor aktivis miliarder Nelson Peltz, bersatu dalam keputusannya untuk memecat CEO Schumacher.

Baca Juga

Schumacher terkejut dengan langkah tersebut, tetapi keputusan tersebut tidak melibatkan hal yang tidak diinginkan.

Dalam email kepada para rekanan, Schumacher membela pendekatan dan rekam jejaknya sebagai CEO dan mengatakan bahwa ia menyesal meninggalkan perusahaan lebih awal.

"Dewan direksi sangat ingin meningkatkan kecepatan pelaksanaan strategi kami dan mewujudkan penciptaan nilai yang cepat yang ditegaskan oleh perubahan kepemimpinan," katanya dalam email tersebut, yang dibagikan kepada Reuters.

Kepergian mendadak CEO tersebut setelah kurang dari dua tahun menjabat berdampak pada saham Unilever, yang jatuh hingga 3,4 persen pada Selasa. Saham Unilever telah naik lebih dari 9 persen sejak Schumacher mengambil alih pada 1 Juli 2023.

Industri barang konsumen mengalami kesulitan mengatasi krisis rantai pasokan yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Ini ditambah harga komoditas yang melambung tinggi dan krisis energi setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Margin laba telah tertekan dan volume penjualan terpukul oleh konsumen yang beralih ke opsi yang lebih murah.

Unilever, yang tidak memberikan alasan khusus untuk pergantian CEO, menghadapi tekanan dari investor untuk merevitalisasi peruntungannya dan pergolakan manajemen puncak terjadi hanya beberapa minggu setelah Unilever mengumumkan laba setahun penuh yang mengecewakan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement