REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menghadiri acara "Sinergi untuk Pertumbuhan - Mendukung UMKM Halal Indonesia" yang bertujuan memperkuat program Sinergi Akselerasi UMKM Industri Halal.
Program ini dimulai sejak Agustus 2021 dengan pendekatan lima pilar yaitu capacity building, partnership, incubation & financing, marketplaces, dan digital empowerment.
Pada acara itu Maybank Indonesia, LP UMKM Muhammadiyah, dan LPPOM MUI berkolaborasi melakukan edukasi halal dan mendampingi sertifikasi halal kepada 1.500 UMKM binaan LP UMKM Muhammadiyah yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.
Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama dilakukan Direktur Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia Romy Buchari, Pimpinan LP UMKM Muhammadiyah DKI Jakarta Nosri, dan Direktur Utama LPPOM MUI DKI Deden Edi Soetrisna, serta disaksikan Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syari'ah KNEKS Putu Rahwidhiyasa.
“Target utama UMKM penerima fasilitas ini adalah golongan usaha mikro dan kecil yaitu golongan asnaf dengan total dana bantuan untuk keseluruhan program Rp 3,5 miliar yang merupakan dana zakat dari Maybank Islamic,” ujar Romy Buchari dikutip Jumat (28/2/2025).
Menurut Putu Rahwidhiyasa dukungan sektor swasta di antaranya dari Maybank Syariah untuk fasilitasi sertifikasi halal sangat penting dan strategis dalam membantu UMKM memenuhi standar halal yang diatur UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
Ia juga mengajak sektor swasta berkontribusi aktif dalam membantu UMKM dalam rantai pasoknya agar memiliki sertifikasi halal.
Deputi Direktur Inkubasi Bisnis Syariah KNEKS, Helma Agustiawan mengapresiasi Maybank Syariah yang telah mendukung sertifikasi halal untuk program Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat) di beberapa lokasi di Indonesia hingga 2024.
Ia berharap dukungan tersebut terus bertambah pada 2025 untuk membantu UMKM di lokasi-lokasi yang akan dijadikan Zona KHAS, yang sebagian besar pelaku usaha mikro dengan produk berisiko tinggi sehingga perlu dukungan sertifikasi halal melalui jalur reguler.
Dalam program ini, Maybank Syariah bersinergi dengan kampus-kampus yang memiliki peran sebagai Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) dan LPPOM MUI yang akan membimbing UMKM dalam proses sertifikasi halal.
Muhammadiyah juga berperan dalam mengembangkan solusi keuangan berbasis syariah yang lebih komprehensif bagi sektor UMKM halal. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah merupakan mitra strategis bagi Maybank Indonesia.
Kerja sama antara kedua institusi telah terjalin sejak lama.
Romy mengungkapkan Muhammadiyah bukan sekadar lembaga keagamaan tetapi juga memiliki peran besar dalam membangun dan membesarkan ekosistem UMKM di Indonesia.
Pemerintah telah memberlakukan kewajiban sertifikasi halal bagi pelaku bisnis di Indonesia yang dimulai dari sektor makanan dan minuman pada 2024. Tidak hanya dari sisi produk, proses halal juga dipersyaratkan pada seluruh rantai nilai mulai dari penyembelihan, pemrosesan, hingga penyajian.
Dalam konteks tersebut, kepemilikan sertifikasi halal bagi pelaku usaha di sektor makanan dan minuman menjadi syarat utama untuk meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun global.
Program sertifikasi halal bagi UMKM ini sejalan dengan pilar keberlanjutan empowering communities untuk meningkatkan inklusi ekonomi ekonomi dan aksesibilitas bagi UMKM. Program ini juga menjadi bagian dari langkah strategis Maybank Indonesia dalam mendukung roadmap Indonesia sebagai pusat industri halal global.
Ikuti Whatsapp Channel Republika