Sabtu 01 Mar 2025 16:34 WIB

Band Sukatani Akhirnya Bersuara, Akui Ditekan dan Diintimidasi Polisi

Intimidasi, kata Band Sukatani, memaksa mereka membuat video permintaan maaf.

Personel band Sukatani. Para musisi menyampaikan dukungannya kepada band Sukatani yang memutuskan untuk menarik lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar.
Foto: Dok. Instagram/@sukatani.band
Personel band Sukatani. Para musisi menyampaikan dukungannya kepada band Sukatani yang memutuskan untuk menarik lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sekian lama diam, Band Sukatani akhirnya bersuara. Mereka mengakui telah diintimidasi pihak kepolisian terkait lagu "Bayar Bayar Bayar" yang viral karena memotret realita sosial tentang kinerja polisi.

Intimidasi dari pihak kepolisian itu disampaikan Band Sukatani melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka @sukatani.band pada Sabtu (1/3/2025).

Baca Juga

"Halo kawan-kawan, mau mengabarkan bahwa kami dalam keadaan baik, namun dalam proses recovery pasca kejadian bertubi yang selama ini kami hadapi sejak Juli 2024 lalu. Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul "Bayar Bayar Bayar" kami unggah melalui media sosial," tulis Band Sukatani, dikutip Republika.co.id, dikutip dari Instagram mereka.

Band Sukatani pun mengaku merugi, baik secara materiil maupun nonmateriil. Namun, dukungan dari semua pihak membuat band asal Pubralingga ini tetap kuat dan tak menyerah.

Band punk ini mengaku mendapatkan banyak tawaran setelah vokalisnya Novi Citra Indriyati, dengan nama panggung Twister Angel dipecat, dari pekerjaannya sebagai guru sekolah dasar. Salah satu tawaran tersebut adalah menjadi Duta Polisi yang mereka tolak.

Band Sukatani juga meluruskan alasan pemecatan dari pihak yayasan tempat Novi mengajar. Mereka menyampaikan, alasan pemecatan dari pihak yayasan karena Novi aka Twister Angel merupakan salah satu personel Band Punk Sukatani. Namun, pemecatan tanpa memberikan kesempatan kepada Novi untuk memberikan keterangan.

"Bahkan dalam surat pemecatan yang diterima sama sekali tidak menjelaskan apakah keikutsertaan Twsiter Angel sebagai personel Sukatani sebagai pelanggaran berat," tulis pernyataan tersebut.

Sebelumnya, dua personel Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti (gitaris) dan Novi (vokalis) meminta maaf kepada Kapolri dan institusi kepolisian atas lagu mereka dalam unggahan di Instagram mereka.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, yang dalam liriknya (ada kata) ‘bayar polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” kata Lutfi.

Lutfi sebagai pencipta lagu menjelaskan, lagu “Bayar Bayar Bayar” diciptakan sebagai kritik terhadap anggota kepolisian yang melanggar aturan. 

Selain itu, Lutfi juga meminta pengguna media sosial menghapus video atau lagu yang sudah terlanjur tersebar di sosial media. “Karena apabila ada risiko di kemudian hari sudah bukan tanggung jawab kami dari Sukatani,” ujar Lufti.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Artanto mengakui, polisi sempat bertemu dengan dua personel Band Sukatani. Namun, kata dia, sifatnya hanya berbincang-bincang dan mengklarifikasi. "Klarifikasi itu hanya sekadar kita ingin mengetahui tentang maksud dan tujuan dari pembuatan lagu (Bayar Bayar Bayar) tersebut, tidak ada intervensi," kata Artanto di Mapolda Jateng, Semarang, Jumat (21/2/2025).

Kemudian muncul kabar Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati, Purwareja Klampok, Banjarnegara, memberhentikan Novi. Pihak sekolah mengeklaim sudah memberhentikan Novi pada 6 Februari 2025 sebelum video permintaan maaf Band Sukatani keluar. Kepala SDIT Mutiara Hati Etik Indrawati menjelaskan, Novi diberhentikan karena dinilai telah melanggar kode etik sebagai guru SDIT Mutiara Hati.

Belakangan, setelah ramai dukungan publik kepada Band Sukatani, pihak kepolisian memeriksa anggota Ditressiber Polda Jateng tentang kemungkinan adanya intimidasi, sesuatu yang sekarang dibenarkan oleh Band Sukatani.

Setelah itu, Yayasan Al Madani yang menaungi SDIT Mutiara Hati, Banjarnegara, kemudian menyampaikan bahwa keputusan pemberhentian Novi sebagai guru di sekolah tersebut belum final. Pihak yayasan mengeklaim mereka belum bisa mendapatkan klarifikasi dari Novi. Klaim yang kini dibantah Band Sukatani karena Novi ternyata tak mendapatkan kesempatan untuk memberikan penjelasan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika DIY-Jateng-Jatim (@republikajogja)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement