Senin 03 Mar 2025 22:04 WIB

Produksi Beras Januari-April Diproyeksi Capai Rekor Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir

Produksi gabah kering diproyeksi mencapai 24,22 juta ton di periode tersebut.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Lida Puspaningtyas
Petani merontokkan gabah saat panen di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). Pada panen raya 2023, Bantul memiliki rata-rata produksi beras di kisaran 8,89 ton. Jumlah ini melebihi jumlah rata-rata produksi padi nasional, karena di Bantul tidak ada gagal panen meski ada kemarau panjang disertai El Nino. Sementara itu, harga gabah kering untuk tingkat petani di Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar 28,45 persen atau menjadi Rp 6.330 per kilogram, sementara HPP yang ditetapkan sebesar Rp 5 ribu per kilogram.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petani merontokkan gabah saat panen di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). Pada panen raya 2023, Bantul memiliki rata-rata produksi beras di kisaran 8,89 ton. Jumlah ini melebihi jumlah rata-rata produksi padi nasional, karena di Bantul tidak ada gagal panen meski ada kemarau panjang disertai El Nino. Sementara itu, harga gabah kering untuk tingkat petani di Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar 28,45 persen atau menjadi Rp 6.330 per kilogram, sementara HPP yang ditetapkan sebesar Rp 5 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras pada Januari hingga April 2025 diperkirakan sebesar 13,95 juta ton. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan potensi produksi di periode tersebut akan menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Ini konteksnya dalam sejarah produksi beras nasional. Angka demikian masih merupakan angka sementara (ASEM). Itu artinya dapat mengalami perubahan seiring pembaruan data di lapangan.

Baca Juga

"Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi padi sepanjang Januari sampai dengan April 2025 diperkirakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir,” ujar Amalia, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Penjelasan Kepala BPS itu, juga tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian (Kementan). Amalia menerangkan, potensi produksi beras sejalan dengan potensi produksi padi yang diperkirakan akan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG) pada Januari—April 2025. Produksi padi Januari – April 2025 meningkat sebesar 26,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk bulan Januari, produksi padi diperkirakan mencapai 2,16 juta ton GKG, atau meningkat sebesar 42,32 persen dibandingkan Januari tahun lalu. Sementara pada Februari – April 2025 diperkirakan 22,06 juta ton GKG, atau meningkat sebesar 24,63 persen dibanding Februari -April tahun lalu.

Kemudian, untuk produksi padi pada tahun-tahun sebelumnya memang tercatat berada di bawah tahun 2025. Pada tahun 2019 produksi padi Januari - April mencapai 23,78 juta ton, tahun 2020 sebesar 19,99 juta ton, tahun 2021 23,58 juta ton, tahun 2022 23,82 juta ton, tahun 2023 22,55 juta ton, dan tahun 2024 sebesar 19,22 juta ton.

Amalia mengatakan angka potensi luas panen padi yang berlangsung di sepanjang Februari sampai April 2025 juga meningkat dengan capaian 4,14 juta hektare, naik 0,87 juta hektare atau naik sebesar 26,42 persen. Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berbagai kebijakan pemerintah yang sangat mendukung peningkatan produksi serta adanya dukungan cuaca hujan yang memungkinkan para petani untuk memperbesar luas tambah tanam.

“Dengan demikian luas panen padi sepanjang Januari sampai dengan April atau yang disebut dengan subround 1 pada tahun 2025 ini akan mencapai 4,56 juta hektare atau mengalami peningkatan seluas 0,99 juta hektare atau 27,69 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024,” kata Kepala BPS.

Kondisi budi daya tahun ini juga, Lanjut Amalia, jauh lebih baik apabila dibandingkan Januari 2024, di mana proporsi standing crop saat itu hanya 50,33 persen. Kondisi ini menunjukkan potensi panen padi sepanjang Januari sampai dengan April tahun ini akan mengalami peningkatan.

“Sejalan dengan gambaran hasil amatan survei KSA yang telah saya sampaikan sebelumnya, realisasi luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 0,42 juta ha atau mengalami peningkatan sebesar 41,84 persen apabila dibandingkan dengan Januari 2024 yang hanya 0,29 juta ha,” kata Kepala BPS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement
Advertisement