Rabu 05 Mar 2025 20:30 WIB

Maruarar Ungkap Rencana Relokasi Warga Pondok Gede Permai Bekasi

Pondok Gede Permai jadi salah satu perumahan di Bekasi yang terdampak banjir.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). Banjir dikawasan tersebut sudah surut dan menyisakan lumpur berwarna kecoklatan di jalan dan rumah-rumah warga. Sebagian warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur di rumah mereka. Menurut petugaa banjir di kawasan Pondok Gede Permai mulai surut pada Rabu (5/3/2025) dini hari, pada pukul 01.00 WIB. Sebelumnya, banjir di titik ini jadi salah satu yang terparah dengan ketinggian air mencapai 3 meter.
Foto: Republika/Prayogi
Warga membersihkan lumpur sisa banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). Banjir dikawasan tersebut sudah surut dan menyisakan lumpur berwarna kecoklatan di jalan dan rumah-rumah warga. Sebagian warga mulai membersihkan sisa-sisa lumpur di rumah mereka. Menurut petugaa banjir di kawasan Pondok Gede Permai mulai surut pada Rabu (5/3/2025) dini hari, pada pukul 01.00 WIB. Sebelumnya, banjir di titik ini jadi salah satu yang terparah dengan ketinggian air mencapai 3 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan telah berkoordinasi dengan Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto terkait rencana relokasi masyarakat yang ada di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Rabu (5/3/2025). Pondok Gede Permai jadi salah satu perumahan di Bekasi yang terdampak banjir.

“Jadi ini kan kejadiannya udah sering berulang. Jadi saya meminta seperti waktu kita di Flores Timur dengan beliau (Suharyanto) juga kita ajak masyarakat ngomong baik-baik. Apakah ada keinginan untuk relokasi? Kan begitu ya,” kata Ara di sela-sela tinjauannya, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

Menurutnya, relokasi tak hanya sekedar memindahkan rumah, namun juga kehidupan masyarakat itu sendiri. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar proses tersebut dilangsungkan dengan baik-baik.

“Karena itu kan memindahkan bukan hanya tempat tinggal tapi kehidupan. Sekolahnya, pasarnya, tempat ibadahnya. Jadi pindah semua jadi diajak tanya baik-baik. Jadi tanya baik-baik,” katanya.

“Saya rasa masyarakat disini mungkin 1-2 hari lagi boleh Pak BNPB sama Bapak Wali Kota ditanya baik-baik ya. Bagaimananya,” katanya menambahkan.

Ara pun sempat bertanya kepada Wali kota Bekasi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bahwa tanah yang akan digunakan untuk relokasi sudah ada. Tanah tersebut milik kota Bekasi yang terletak di pasar Bintara.

“Kemudian tadi saya sudah berbincang dengan Bapak Wali Kota ada di pasar Bintara. Pasar Bintara tanahnya sudah ada,” katanya.

Ara berharap apabila nanti ada titik temu antara masyarakat dan pemerintah terkait relokasi dapat menghasilkan solusi.

“Nanti kalau cocok itu bagaimana caranya kita bangunkan ya. Supaya ada solusi,” katanya.

Kendati demikian, Ara mengungkapkan relokasi bukanlah satu-satunya solusi. Pihaknya mengatakan perlu ada penyelesaian masalah di hulu sungai Bekasi terkait penangan banjir ini.

Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Menko Infrastruktur AHY dan Menteri PU Dody Hanggodo. Di mana ia meminta kepala daerah terkait untuk duduk bersama membahas penyelesaian masalah tersebut.

“Penyelesaian secara sistem ya. Secara utuh, jadi dari hulu ke hilir gitu. Jadi kita jangan terus-terus ya hanya menyelesaikan di hilirnya. Kalau perlu di hulunya ini akar masalahnya selesaikan,” katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement