Kamis 01 May 2025 12:44 WIB

Mahasiswa dan Alumni ITB Diduga Terlibat Praktik Joki UTBK Lintas Provinsi Gunakan AI

Para joki manfaatkan teknologi pengeditan wajah berbasis AI untuk samarkan identitas.

Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes  (UTBK-SNBT) di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ombdusman mendapat laporan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT yang digelar secara serentak se-Indonesia pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini diikuti oleh 860.976 peserta yang memperebutkan sebanyak 259.564 kursi PTN. Sementara untuk gelaran UTBK SNBT di kampus UNJ berlangsung hingga 5 Mei mendatang dan diikuti oleh 33.354 peserta di wilayah Jabodetabek.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ombdusman mendapat laporan adanya kecurangan dalam pelaksanaan UTBK SNBT yang digelar secara serentak se-Indonesia pada 23 April hingga 3 Mei 2025. Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini diikuti oleh 860.976 peserta yang memperebutkan sebanyak 259.564 kursi PTN. Sementara untuk gelaran UTBK SNBT di kampus UNJ berlangsung hingga 5 Mei mendatang dan diikuti oleh 33.354 peserta di wilayah Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Institut Teknologi Bandung (ITB) mengakui satu mahasiswa aktifnya diduga terlibat dalam praktik perjokian Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025. Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB N Nurlaela Arief mengungkapkan hal itu merespons pernyataan resmi Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) UTBK 2025 tentang LVN.

"Dalam konferensi pers tersebut, disebutkan bahwa LVN terlibat dalam praktik perjokian di sejumlah pusat pelaksanaan UTBK. ITB mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan benar merupakan mahasiswa aktif ITB," kata Nurlaela di Bandung, Kamis (1/5/2025).

Baca Juga

ITB yang membenarkan status kemahasiswaan LVN, juga mengungkapkan kejadian tersebut tidak terjadi di pusat UTBK ITB. "ITB sangat menyesalkan bahwa hal itu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik. Untuk itu, dengan segera kami melakukan langkah-langkah penegakan aturan akademik dan kemahasiswaan," ujarnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab institusi atas dugaan terlibatnya mahasiswa ITB tersebut, kata Nurlaela, ITB telah membentuk Komisi Pelanggaran Akademik dan Kemahasiswaan untuk menindaklanjuti pemeriksaan kasus ini. Komisi ini nantinya bertugas memeriksa dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh yang bersangkutan.

"Jika terbukti maka Komisi akan merekomendasikan sanksi sesuai dengan ketentuan," ucapnya.

Terkait dugaan tindak pidana oleh LVN, menurut dia, pihaknya menyerahkan penanganan tersebut kepada pihak kepolisian. "ITB berkomitmen menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, tanggung jawab akademik, serta senantiasa berupaya menjaga kepercayaan publik dan mendorong terciptanya budaya akademik yang jujur, bersih, dan beretika," tuturnya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar Selasa (29/4/2025), Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB yang diketuai Eduart Wolok menyampaikan temuan mengejutkan, sekitar 50 peserta terindikasi melakukan kecurangan, termasuk 10 orang yang diduga bertindak sebagai joki.

Akun @fauzanalrasyid mengunggah gambar salinan resmi panitia SNPMB sembari menuliskan bahwa foto pada kartu peserta telah diedit dengan teknologi AI, dan menyebut nama-nama terduga joki.

"Joki-joki yang ditemukan menurut @snpmb_id, foto diedit dengan AI. Nama joki tertera pada salinan di bawah," tulis akun itu.

Salah satu temuan paling mencolok terjadi di pusat UTBK ISBI Bandung, di mana panitia mendeteksi empat kartu peserta yang menampilkan wajah serupa namun menggunakan identitas berbeda. Dari hasil investigasi awal, nama asli joki yang digunakan dalam keempat kartu tersebut terungkap sebagai Lukas Valentino Nainggolan yang diduga menjadi joki empat calon mahasiswa sekaligus.

Ia tercatat sebagai mahasiswa aktif Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Program Studi Teknik Elektro angkatan 2018. Yang lebih mengkhawatirkan, kecurangan ini tidak dilakukan oleh satu orang saja. Dua nama lain turut muncul sebagai terduga joki, yakni Healthy Febriana Jessica dan Khamila Djibran, yang merupakan angkatan 2018 dan telah lulus dari ITB.

Healthy berasal dari Program Studi Teknik Perminyakan dan telah lulus pada 2022, sementara Khamila dari Teknik Pertambangan lulus tahun 2023. Ketiganya diduga terlibat dalam praktik joki lintas provinsi, memanfaatkan teknologi pengeditan wajah berbasis AI untuk menyamarkan identitas mereka pada kartu peserta ujian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Yuk pilih satu aja! Yang mana ya aplikasi mobile banking syariah terbaik menurut kamu?

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement