Kamis 08 May 2025 13:13 WIB

Ada Ulat di Menu MBG SMKN 4 Yogya, Disdipora: Dari Sekian Banyak Cuma Satu, Ya Wajarlah

Disdikpora memastikan program MBG terus berlanjut.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana pelaksanaan MBG di SMKN 4 Yogyakarta.
Foto: Wulan Intandar/ Republika
Suasana pelaksanaan MBG di SMKN 4 Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto dipastikan akan terus berjalan termasuk di SMKN 4 Yogyakarta. Hal ini disampaikan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyusul adanya informasi terkait kendala yang dialami oleh sekolah saat melaksanakan MBG.

Diketahui, belum lama ini juga ada temuan ulat pada nasi MBG yang diterima siswa SMKN 4 Yogyakarta. Insiden itu membuat siswa yang bersangkutan merasa trauma untuk mengonsumsi MBG kembali.

Kepala Disdikpora DIY Suhirman tak menampik kasus tersebut benar adanya. Namun ia mengklaim hanya ditemukan satu dari ribuan porsi makanan yang disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Meski begitu ia menegaskan perlu adanya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang termasuk di sekolah lainnya yang juga menerima program MBG.

"Saya konfirmasi, memang ada (temuan ulat dan kendala). Dari sekian banyak cuma satu, ya wajarlah begitu," kata  Suhirman, Rabu (7/5/2025).

"Kami sudah koordinasi dengan SPPG dan sekolah. semuanya itu sebelum (makanan) disampaikan ke sekolah-sekolah, harus dicek kebersihannya, kesehatannya, menunya, dan seterusnya," ujarnya menambahkan.

Suhirman menyampaikan pengawasan teknis pelaksanaan MBG itu menjadi tanggung jawab SPPG, termasuk dalam pemilihan menu dan penyajiannya. Pihaknya hanya bertugas menjembatani komunikasi antara sekolah dan SPPG, serta mendorong evaluasi bersama jika ada laporan kekurangan dari lapangan.

Meski ada keluhan, Suhirman menambahkan, sekolah harusnya mendukung program dari pemerintah. Terkait masalah ini, menurutnya bukan alasan untuk meminta untuk menghentikan program MBG.

"Karena sekolah sudah diberi MBG, harusnya sekolah juga mengimbangi lah untuk pelaksanaannya, manfaatnya lebih besar daripada menambah pekerjaan guru itu," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement