NEW DELHI -- Pemerintah Israel mendukung hak India menyerang Pakistan. Ynetnews melaporkan, Israel beralasan, Indonesia berhak membela diri dan New Delhi tahu bahwa mereka dapat mengandalkan Yerusalem, kata Duta Besar (Dubes) Israel untuk India Reuven Azar dalam wawancara baru-baru ini.
Sementara Pakistan menuduh India menggunakan "drone bunuh diri" buatan Israel. Menurut juru bicara militer Pakistan, negaranya mencegat 12 drone Harop, yang diproduksi oleh Israel Aerospace Industries (IAI), yang diklaim diluncurkan oleh India. Puing-puing dilaporkan ditemukan di dekat kota-kota besar termasuk Karachi dan Lahore. "Kami menetralisasinya satu per satu," kata juru bicara itu.
Drone Harop yang secara teknis diklasifikasikan sebagai amunisi yang berkeliaran, diluncurkan dari luar medan perang dan memiliki jangkauan terbang maksimum 200 kilometer. Drone tersebut dapat melayang di atas wilayah musuh, mengidentifikasi target, dan menabraknya.
Selain Israel, drone itu telah dijual ke India, Jerman, dan Azerbaijan, yang terakhir telah menggunakannya dalam pertempuran melawan Armenia. Berbicara kepada media India, termasuk CNN News18, dan dalam unggahan media sosial resmi, Dubes Azar mengutarakan dukungan tegas Israel terhadap kedaulatan India dan perlindungan warga negaranya.
Dia menyatakan, solidaritasnya dengan India dalam konfliknya dengan Pakistan. Menurut Azar, "Israel mendukung hak India untuk membela diri. Teroris harus tahu bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah."
Pewawancara India, yang mencatat Israel adalah salah satu negara pertama yang menyatakan dukungan untuk India setelah Operasi Sindoor, menarik persamaan antara pembantaian Hamas pada 7 Oktober 2023 dan serangan baru-baru ini di Pahalgam, dan bertanya kepada Azar pelajaran apa yang dapat diambil India dari pengalaman kontraterorisme Israel. Operasi Sindoor menargetkan infrastruktur teroris di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan dan dipandang sebagai respons strategis terhadap serangan oleh kelompok-kelompok yang bermarkas di sana.
"Serangan Pahalgam adalah momen penting karena kebrutalannya, yang menyerupai karakteristik 7 Oktober," kata Azar. "Negara-negara demokrasi tidak punya pilihan selain bertindak melawan ancaman yang begitu serius terhadap keamanan mereka. India telah menjalankan haknya untuk membela diri, dan kami yakin India melakukannya dengan penuh tanggung jawab untuk melindungi warga negaranya."