REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (9/5/2025) sore ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. IHSG ditutup menguat 5,05 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.832,80. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,61 poin atau 0,21 persen ke posisi 765,37.
"Investor berspekulasi bahwa AS akan mencapai lebih banyak kesepakatan perdagangan dengan negara lain, sehingga bank sentral AS The Fed tidak perlu memangkas suku bunga secara tajam untuk menopang perekonomian," sebut Tim Riset Phillips Sekuritas Indonesia di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Inggris, yang mana bea masuk (tarif) impor sebesar 10 persen tetap berlaku namun AS akan memangkas tarif atas impor mobil dan baja. Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan Inggris ini akan membuka akses pasar senilai miliaran dolar untuk ekspor AS.
Trump mengindikasikan negara mitra dagang AS lain juga tidak sabar ingin membuat kesepakatan, terlihat dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang akan segera melakukan perjalanan ke Swiss untuk berbicara dengan pejabat China.
Sementara itu, bank sentral AS The Fed dalam Federal Open Market Committee (FOMC) telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25 sampai 4,5 persen, atau sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dari kawasan Asia, data ekonomi terkini Jepang memperlihatkan upah riil turun selama tiga bulan beruntun, atau tertekan oleh inflasi pada saat belanja konsumen naik melampaui ekspektasi.
Upah nominal di Jepang naik 2,1 persen year on year (yoy) pada Maret 2025, atau melambat 2,7 persen (yoy) pada bulan sebelumnya dan lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 2,3 persen (yoy).
Sementara itu, upah riil, setelah disesuaikan dengan inflasi dan indikator utama daya beli konsumen, turun 2,1 persen (yoy) menandai penurunan selama tiga bulan beruntun.
Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia periode April 2025 mengalami penurunan tajam menjadi sebesar 152,5 miliar dolar AS, atau menurun tajam sebesar 4,6 miliar dolar AS dibandingkan bulan sebelumnya.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor kesehatan yang naik sebesar 0,50 persen, diikuti oleh saham sektor energi yang baik sebesar 0,04 persen.
Sedangkan, sembilan sektor melemah yaitu sektor industri yang turun sebesar 0,96 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,83 persen dan 0,44 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TAYS, MPOW, SKBM, JATI dan UVCR. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PPRI, DKHH, PNLF, TGUK dan PNBN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.109.581 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,14 miliar lembar saham senilai Rp8,98 triliun. Sebanyak 247 saham naik 341 saham menurun, dan 217 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 574,70 poin atau1,56 persen ke 37.503,33, indeks Shanghai melemah 10,00 poin atau 0,30 persen ke 3.342,00, indeks Kuala Lumpur melemah 3,76 persen atau 0,24 poin ke posisi 1,546,50, dan indeks Straits Times menguat 26,97 poin atau 0,70 persen ke 3.875,19.