Jumat 16 May 2025 09:02 WIB

Naskah Khutbah Jumat: 3 Doa Rasulullah untuk Jamaah Haji, Bekal Spiritual Menuju Haji Mabrur

Ada 3 doa dan harapan yang dipanjatkan Rasulullah dan harus diperhatikan jamaah haji.

Jamaah calon haji melambaikan tangan di dalam bus usai mengikuti pelepasan dan pemberangkatan di halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2025). Sebanyak 1.416 calon haji kloter 46, 47, 48, 49, dan 50 dari Kabupaten Kudus diberangkatkan secara bertahap menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali dan selanjutnya diterbangkan menuju Tanah Suci.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Jamaah calon haji melambaikan tangan di dalam bus usai mengikuti pelepasan dan pemberangkatan di halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2025). Sebanyak 1.416 calon haji kloter 46, 47, 48, 49, dan 50 dari Kabupaten Kudus diberangkatkan secara bertahap menuju Asrama Haji Donohudan Boyolali dan selanjutnya diterbangkan menuju Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustadz Muhammad Faizin, Ketua PCNU Kabupaten Pringsew, Lampung

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ

Baca Juga

أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

قَالَ اللهُ تَعَالَى: اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Ma’asyiral muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah swt yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu dalam kehidupan di dunia ini. Karena itu mari kita ungkapkan rasa syukur ini biqauli Alhamdulillahirabbilalamin, mudah-mudahan nikmat yang kita syukuri ini akan senantiasa ditambah oleh Allah swt.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw yang jangankan kita manusia biasa, Allah swt dan para malaikatNya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.

Mengawali khutbah ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa merupakan bekal yang sangat penting dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.

Takwa juga merupakan modal dan bekal yang sangat berharga bagi saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Seperti kita ketahui, pada saat ini jamaah haji sudah mulai berangkat menuju ke Arab Saudi untuk menjalankan rukun Islam yang kelima di Kota Suci Makkah. Pentingnya berbekal takwa ini telah ditegaskan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 197:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Artinya: “(Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.”

Dalam kitab tafsir Marah Labid karya Syekh Nawawi Al-Bantani juz I, halaman 47, dijelaskan makna takwa sebagai sebaik-baiknya bekal haji. Makna pertama adalah melakukan kewajiban dan meninggalkan larangan. Sebab dengan upaya ini seseorang telah membawa bekal terbaik. Makna selanjutnya adalah sesuatu yang digunakan sebagai bekal untuk pelaksanaan ibadah haji agar tidak meminta-minta kepada orang lain selama pelaksanaan haji.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement