Rabu 21 May 2025 07:29 WIB

Rapat dengan Delapan Syarikah, PPIH Ungkap Lima Skema Pemberangkatan Jamaah Haji Saat Armuzna

Selama Armuzna, pergerakan jamaah haji akan berdasarkan syarikah bukan kloter.

Kepala PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi (tengah)  didampingi Kabid Media Center Haji 2025 Moh. Khoeron , Tenaga Ahli BP Haji Ichan Marsha memberikan keterangan pers tentang syarikah haji di Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah, Ahad (11/5/2025) malam.
Foto: Dok. Republika/Teguh Firmansyah
Kepala PPIH Arab Saudi Muchlis Hanafi (tengah) didampingi Kabid Media Center Haji 2025 Moh. Khoeron , Tenaga Ahli BP Haji Ichan Marsha memberikan keterangan pers tentang syarikah haji di Kantor Urusan Haji Indonesia di Makkah, Ahad (11/5/2025) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat koordinasi dengan delapan syarikah penyedia layanan jamaah haji Indonesia saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Rapat berlangsung di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Arab Saudi, untuk mengulas persiapan masing-masing Syarikah terkait pergerakan jemaah haji Indonesia saat puncak haji.

Seperti diketahui, Indonesia menjalin kerja sama dengan delapan Syarikah dalam penyediaan layanan jamaah saat fase Armuzna pada musim haji tahun ini. Delapan syarikah itu adalah Dluyuful Bait, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

Baca Juga

“Dua hari ini, kami menggelar serial rapat dengan delapan Syarikah untuk memahami dan mendiskusikan konsep yang disiapkan masing-masing Syarikah terkait pergerakan jamaah haji Indonesia saat puncak haji di Armuzna,” terang Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa (20/5/2025) seperti dikutip dari laman resmi Kemenag.

Rapat dengan Syarikah berlangsung secara serial selama dua hari. Masing-masing Syarikah memaparkan konsep yang mereka siapkan secara bergantian sesuai jadwal yang ditetapkan. Konsep mereka didiskusikan bersama dengan tim PPIH, dari Ketua PPIH Arab Saudi, Tenaga Ahli Menteri Agama, Kabid Layanan Umum, Kabid Transportasi, Kabid Bimbingan Ibadah, Kabid Lansia/Disabilitas, Kabid Pelindungan Jemaah (Linjam), Tim Mitigasi Haji, serta Mustasyar Diniy, dan PIC Syarikah dari PPIH Arab Saudi.

Menurut Muchlis M Hanafi, ada lima skema utama yang dibahas, yaitu pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah, pergerakan jamaah dari Arafah ke Mina (Murur), pergerakan jamaah dari Arafah lalu Mabit Muzdalifah dan menuju Mina (Taraddudi), pergerakan jamaah yang mengikuti program Tanazul (dari tenda Mina ke hotel di Syisyah dan Raudlah, serta pergerakan ke Jamarat pada hari-hari Tasyriq); dan pergerakan jamaah yang mengambik Nafar Awal dan Nafar Tsani.

“Setiap Syarikah sudah mempresentasikan konsepnya. Secara umum, ada persamaan antara satu dengan lain. Setelah ini kita akan dalami sambil mengindentifikasi setiap tantangan yang perlu diantisipasi, lalu kita rumuskan model pergerakan untuk bisa menjadi perhatian bersama,” tegas Muchlis.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement