Kamis 22 May 2025 08:09 WIB

Kereta Malioboro Ekspres Tabrakan di Megetan, KAI: Keselamatan tak Bisa Ditawar

KAI berduka dalam kecelakaan Kereta Api Malioboro Ekspres.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota polisi berjaga di dekat sepeda motor yang rusak akibat tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Ekspres di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025). KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto-Malang terlibat kecelakaan dengan tujuh kendaraan bermotor di perlintasan jalur kereta yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan beberapa  lainnya menderita luka-luka.
Foto: ANTARA FOTO/Putra
Anggota polisi berjaga di dekat sepeda motor yang rusak akibat tertabrak Kereta Api (KA) Malioboro Ekspres di Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (19/5/2025). KA Malioboro Ekspres relasi Purwokerto-Malang terlibat kecelakaan dengan tujuh kendaraan bermotor di perlintasan jalur kereta yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan beberapa lainnya menderita luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang melibatkan KA 170 Malioboro Ekspres dengan 7 kendaraan di perlintasan JPL 08 dekat Stasiun Magetan, Jawa Timur, pada Senin (19/5/2025). Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut dan yang lainnya luka-luka.

“Kami turut berduka atas kejadian ini. Tidak ada yang lebih penting bagi KAI selain keselamatan setiap insan penumpang, petugas, maupun masyarakat," ujar VP Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Anne mengatakan KAI saat ini berkoordinasi intens dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Kepolisian dalam proses investigasi. Langkah penanganan cepat telah dilakukan oleh tim Daop 7 Madiun untuk memastikan operasional tetap berjalan aman.

Anne menyampaikan KAI terus memperkuat keselamatan di perlintasan sebidang dengan penambahan rambu dan sistem peringatan, penempatan petugas di titik rawan, kampanye keselamatan secara masif baik di internal perusahaan juga bersama komunitas dan masyarakat, serta penutupan dan penataan perlintasan tak resmi.

"Keselamatan tak bisa ditawar. KAI berkomitmen memperkuat seluruh aspek operasional, khususnya di perlintasan sebidang, agar tak ada lagi korban jiwa," ucap Anne.

Selama 2024, sambung Anne, KAI bersama pemangku kepentingan telah menutup 309 perlintasan liar. Hingga Maret 2025, 74 titik ditutup/sempitkan dari target 292 titik tahun ini.

"KAI juga terus mengajak masyarakat untuk lebih disiplin saat melintasi perlintasan: berhenti, tengok kiri-kanan, dan pastikan aman sebelum melintas. Mari jaga nyawa bersama. Karena satu detik patuh, bisa selamatkan banyak kehidupan,” kata Anne.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement