Kamis 22 May 2025 13:55 WIB

Tips Naik Taksi Bagi Jamaah Haji Indonesia Saat Berada di Makkah

Jamaah haji diimbau tidak naik taksi sendirian, baik itu laki-laki atau perempuan. 

 Mobil taksi melintas di jalan King Fahd di daerah Syisyah, Makkah.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Mobil taksi melintas di jalan King Fahd di daerah Syisyah, Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

Jamaah haji Indonesia diperbolehkan untuk menggunakan kendaraan transportasi lain seperti taksi saat berada di Kota Suci Makkah. Meski demikian, jamaah tetap diimbau untuk waspada untuk mencegah hal-hal yang tak dinginkan. 

Baca Juga

Kepada Bidang Perlindungan Jamaah (linjam) PPIH Arab Saudi, Harun al-Rasyid

memberikan tips kepada jamaah haji agar aman dan nyaman saat menggunakan taksi di Makkah. 

Pertama, jamaah haji diimbau tidak naik taksi sendirian. Kalau pun memang terpaksa memakai taksi atau kendaraan umum disarankan agar jamaah itu tidak sendiri baik laki-laki maupun perempuan.  "Harus ada pendamping apalagi yang lansia atau sudah sepuh harus kita dampingi," ujarnya saat di Masjidil Haram Makkah, Rabu (21/5/2025) malam.

Kedua,  Harun menyarankan agar jamaah pria naik taksi lebih dulu jika bepergian dengan jamaah perempuan. Hal sebaliknya harus dilakukan saat turun dari taksi, yakni perempuan turun lebih dulu. 

"Trik-triknya yang bisa memberikan rasa aman dan nyaman buat jemaah terutama jemaah haji suami-istri misalnya naik taksi agar lebih aman dan nyaman yang naik taksi duluan itu bapak-bapak atau suaminya, kemudian setelah taksi itu berjalan, kemudian sampai di tujuan maka yang turun duluan istrinya baru setelah itu suaminya," ujar Harun.

Harun berharap jamaah haji mematuhi aturan dan mengikuti tips dari petugas haji. Selain soal keamanan, biasakan bertanya soal perkiraan harga lebih dulu ke sopir taksi. Hal ini penting untuk mengantisipasi 'getok' harga oleh sopir taksi.  

"Oleh karena itu hal ini bisa dipedomani oleh seluruh jemaah agar dalam berkendaraan, melakukan transportasi di sini, dapat merasakan rasa aman dan nyaman tentunya," tuturnya.

Sejatinya Kementerian Agama (Kemenag) telah mengoperasikan bus Shalawat untuk mengantar jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Jamaah diimbau untuk memanfaatkan fasilitas tersebut agar tidak kesulitan mencari taksi.

"Kita imbau ke jemaah karena sudah disediakan bus Shalawat untuk bisa mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan juga disiapkan tiga terminal ada terminal Syib Amir, ada Ajyad, ada Jabal Ka'bah. Ini agar jemaah merasa mudah bertransportasi atau berkendara melalui hotelnya ke Masjidil Haram," katanya. 

photo
Infografis Perbandingan Biaya Haji 2024 dan 2025 - (Dok Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement