REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --
Serial "Bidaah" dari Malaysia berhasil mencuri perhatian penonton di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kini, serial yang mengangkat sosok Walid itu akan diadaptasi ke dalam format film layar lebar oleh rumah produksi asal Indonesia, Dee Company.
Dee Company dikenal kerap mengangkat kisah-kisah viral menjadi film, di antaranya Norma: Antara Mertua dan Menantu, Vina: Sebelum 7 Hari, dan Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu. Dee Company agaknya melihat potensi besar dalam narasi yang disajikan oleh "Bidaah" untuk disajikan kepada audiens Indonesia.
Dengan judul sementara Khurafat Walid, Dee Company mengumumkan kerja sama dengan penulis dan kreator "Bidaah". "Kehadiran tamu istimewa Erma Fatima, kreator dan penulis 'Bidaah', langsung dari Malaysia ke Dee Company. Sedang mempersiapkan WALID-nya Indonesia," tulis akun Instagram @deecompany_official dikutip pada Kamis (22/5/2025).
Popularitas serial "Bidaah" di Malaysia dan Indonesia tidak bisa dipandang remeh. Serial ini berhasil mencetak rekor fantastis dengan lebih dari 2,5 miliar views di platform digital, menjadikannya perbincangan hangat sejak penayangan perdananya di Viu Malaysia.
Faktor utama yang membuat "Bidaah" begitu diminati adalah keberaniannya mengangkat isu sensitif dan kontroversial, yaitu sekte keagamaan menyimpang. Di tengah hiruk pikuk konten hiburan, "Bidaah" menawarkan alur cerita yang jarang dieksplorasi di layar kaca, memicu rasa penasaran dan diskusi luas di kalangan penonton. Banyak warganet yang merasa cerita ini relevan dengan fenomena yang juga terjadi di Indonesia, di mana praktik ajaran sesat berkedok agama kerap kali muncul dan menjerat masyarakat.
Cuplikan dialog dan adegan dari serial ini, terutama yang melibatkan karakter Walid, menjadi viral dan bahan parodi di berbagai platform media sosial, seperti TikTok: "Pejamkan mata, bayangkan muka Walid".
Sosok Walid Muhammad Mahdi Ilman adalah inti dari popularitas dan kontroversi serial "Bidaah". Diperankan oleh aktor senior Faizal Hussein, Walid digambarkan sebagai pemimpin sekte keagamaan bernama Jihad Ummah. Awalnya, ia tampil sebagai sosok karismatik, fasih berbicara, dan tampak bijaksana, berhasil memikat banyak pengikut melalui tafsir-tafsir agama yang dibalut doktrin menyimpang. Namun, seiring berjalannya cerita, terungkaplah agenda kelam Walid yang mengaku sebagai Imam Mahdi, juru selamat muslim pada akhir zaman.
Dengan kedok agama dan manipulasi psikologis, Walid mencuci otak para pengikutnya, bahkan melegitimasi praktik-praktik ekstrem seperti pernikahan paksa dan ritual menyimpang demi keuntungan pribadi. Karakter Walid ini berhasil membuat penonton merasa geregetan sekaligus terkesan, membuktikan kemampuan akting Faizal Hussein yang luar biasa dalam menghidupkan karakter antagonis yang kompleks dan penuh tipu daya. Kontroversi seputar Walid juga muncul karena adegan-adegan sensitif dan relevansi ceritanya dengan kasus-kasus nyata di dunia.
"Bayangkan muka Walid yang menyimpan ribuan dosa. Walid datang. Dari kreator dan penulis 'Bidaah' Malaysia-Erma Fatima. Siapakah yang pantas jadi Walid Indonesia?," tulis Dee Company.
Unggahan ini mendapat respons beragam dari warganet. Banyak yang memberikan rekomendasi terkait siapa aktor yang cocok memerankan Walid. Beberapa nama yang disebut yakni Tyo Pakoesadewo dan Iwa K.
Namun ada juga yang mengkritik rencana pembuatan film ini. "Min, maaf banget ini mah ya. Tolong dong bikin film jangan cuma dari viralnya, tapi bener-bener bikin yang tujuannya buat dinikmati publik dengan alur, visual, audio yang berkualitas. Saya tonton film garapan Dee Company rasanya masih banyak yang kurang," tulis akun @dwimasyi***.
"Hentikan niatnya dech bikin film ini ke Indo. Sumpah gw minta diboikot film beginian mesti dibuat versi Indonesia ga banget," kata akun @dsmari***.
Ada juga yang menanggapi," Ya gimana kak? PH juga nggak akan terus-terusan begini kalo masyarakat kita juga nggak demen yang viral-viral. Coba lihat ke belakang, film-film yang sukses justru kebanyakan diambil dari hal-hal viral, daripada yang original dan berkualitas baru. PH juga lihat pasar kak. Dan, ini sutradaranya juga langsung sutradara asli serial 'Bidaah' ya kak kalo nggak salah? Ya semoga aja hasilnya sesuai ekspetasi ya kak," kata akun @astrij***.