REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Peringatan dari para tokoh agama dan politik tentang eskalasi pelanggaran Israel terhadap Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, di tengah kebungkaman Arab dan Islam yang telah menjadi katalisator bagi meningkatnya upaya untuk memaksakan realitas baru di tempat suci ketiga dari Dua Masjid Suci tersebut.
Peringatan ini muncul di saat perkembangan di lapangan semakin cepat, ketika pendudukan Israel melanjutkan langkahnya untuk mengubah status quo di Al-Aqsa, dan kekhawatiran akan memaksakan realitas baru semakin meningkat.
Pada Senin (28/5/2025), Kota Yerusalem menyaksikan demonstrasi provokatif dan pawai bendera Israel yang provokatif yang mengelilingi Kota Tua dan mencapai gerbang masjid.
Aksi ini berada di bawah penjagaan ketat oleh pasukan penjajah dan dengan partisipasi para menteri sayap kanan dan anggota Knesset, disertai dengan serbuan besar ke halaman Al-Aqsa dan serangan terhadap para jamaah dan pengamat.
Dalam wawancara dengan Aljazeera Net, dikutip Republika.co.id, Rabu (28/5/2025), para tokoh agama dan politik menggambarkannya sebagai episode berbahaya dalam eskalasi yang sedang berlangsung terhadap kota dan tempat-tempat sucinya.
Ini dengan seruan baru agar bangsa Arab dan Islam memikul tanggung jawabnya dan menghentikan serangkaian kebisuan terhadap "ancaman nyata Yudaisasi" yang mengancam identitas Islam dan tempat-tempat suci di Yerusalem.
BACA JUGA: Eskalasi Israel di Masjid Al-Aqsa ini tidak dapat dipisahkan dari agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, dan perang genosida serta kelaparan yang mengancam kehidupan 2,3 juta orang Palestina yang menjadi sasaran blokade Israel.
BACA JUGA: Ketika Mantel Angin Gagal Total Lindungi Tank Israel dari Senjata Pejuang Gaza
Mengapa orang Arab bungkam?
Sikap diam Arab terhadap meningkatnya pelanggaran terhadap Masjid Al-Aqsa tidak lagi dapat dibenarkan, namun telah menjadi faktor utama yang mendorong penjajah untuk tetap bertahan dalam melakukan Yahudisasi terhadap Temple Mount.
"Yerusalem adalah ibu kota Islam dan Al-Aqsa adalah kewajiban agama bagi setiap Muslim, dan pertahanannya tidak dapat direduksi menjadi tanggung jawab warga Palestina saja," kata Direktur Masjid Al-Aqsa, Syekh Omar al-Kiswani.
نتنياهو قبل قليل داخل نفق ضخم للغاية اسفل المسجد الاقصى المبارك !!
هذه الانفاق مخصصة للبحث عن الأوهام بوجود آثار تخص هيكلهم المزعوم
ولكن في الحقيقة جميعنا يعلم سبب بناءه ..
— MO (@Abu_Salah9) May 26, 2025