Rabu 18 Jun 2025 16:00 WIB

BI: Aliran Modal Asing ke SBN Capai 1,7 Miliar Dolar AS Hingga 16 Juni 2025

Neraca pembayaran tetap positif, cadangan devisa tembus 152,5 miliar dolar.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing ke surat berharga negara (SBN) mencapai 1,7 miliar dolar AS sepanjang triwulan II 2025 hingga 16 Juni 2025. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing ke surat berharga negara (SBN) mencapai 1,7 miliar dolar AS sepanjang triwulan II 2025 hingga 16 Juni 2025. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing ke surat berharga negara (SBN) mencapai 1,7 miliar dolar AS sepanjang triwulan II 2025 hingga 16 Juni 2025. Capaian ini turut menjaga posisi neraca pembayaran Indonesia (NPI) tetap positif.

“Aliran masuk modal asing ke SBN pada triwulan II 2025 (hingga 16 Juni 2025) mencatat net inflows sebesar 1,7 miliar dolar AS,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025 yang digelar secara daring, Rabu (18/6/2025).

Baca Juga

Sebagai perbandingan, BI sebelumnya melaporkan net outflows atau arus keluar modal pada bulan sebelumnya. Dalam RDG Mei 2025, secara kumulatif kuartal II hingga 19 Mei 2025, tercatat net outflows sebesar 3,1 miliar dolar AS.

Perry menjelaskan bahwa berlanjutnya aliran modal asing ke instrumen portofolio domestik, khususnya SBN, didorong oleh prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik, imbal hasil yang kompetitif, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Dari sisi perdagangan, neraca ekspor Indonesia pada April 2025 mencatat surplus sebesar 0,2 miliar dolar AS, setelah mencetak surplus 4,3 miliar dolar AS pada Maret 2025. Kinerja ekspor yang positif ini diperkirakan berlanjut pada kuartal II, terutama ditopang komoditas seperti minyak kelapa sawit (CPO), mesin listrik, besi baja, dan kimia organik.

Sementara itu, posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2025 tercatat tetap tinggi, yakni sebesar 152,5 miliar dolar AS. Angka tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

“Secara keseluruhan, NPI 2025 diprakirakan tetap baik, didukung oleh defisit transaksi berjalan yang lebih rendah dalam kisaran 0,5–1,3 persen dari PDB, serta surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi,” ujar Perry.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement