REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dina Sulaeman menanggapi mendaratnya 14 pesawat kargo dari Amerika Serikat dan Jerman di Israel yang disebut-sebut berisi logistik militer dan alat utama sistem senjata (alutsista). Dia menilai langkah ini menunjukkan lemahnya kekuatan militer Israel.
"Ini menunjukkan bahwa Israel yang pertama, Israel itu lemah," ujar Dina kepada Republika.co.id usai menjadi pembicara Forum Kramat yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025).
Dia menjelaskan, selama ini Amerika Serikat sendiri menyatakan tidak terlibat dalam serangan ke Iran. Padahal, kata dia, sebenarnya Israel tidak akan melakukan serangan itu kalau tidak ada restu dari Amerika Serikat.
Menurut Dina, terdapat banyak indikasi yang menunjukkan dukungan nyata Amerika dalam serangan tersebut. Salah satunya adalah keterlibatan pesawat tempur AS yang membantu pengisian bahan bakar jet-jet tempur Israel di udara saat perjalanan menuju Iran.
"Itu berarti secara langsung AS memberikan bantuan dalam serangan ini," ucap dia.
Lebih lanjut, Dina menjelaskan, adanya bantuan pesawat kargo dari AS dan Jerman ke Israel tersebut bukan hanya menunjukkan lemahnya Israel yang membutuhkan sokongan negara besar, tetapi juga membongkar kemunafikan negara-negara Barat.
"Ini membuktikan bahwa Amerika Serikat, Jerman, dan negara-negara Eropa Barat telah mengkhianati doktrin-doktrin HAM dan perdamaian yang selama ini mereka suarakan. Mereka hanya memilih-milih isu. Untuk Israel, mereka selalu memberikan lampu hijau untuk segala bentuk kejahatan," kata dia.