Selasa 07 Jun 2011 07:03 WIB

Al Amanah Filipina Kucurkan Pembiayaan 80 Juta Peso untuk Proyek Air Bersih

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MANILA – Bank Syariah Filipina, Al Amanah Islamic Bank, mengucurkan pembiayaan hingga 80 juta peso untuk pembangunan fasilitas umum air bersih di Distrik Santos, Filipina. Penyaluran pembiayaan tersebut dilakukan atas bantuan dana Bank Pembangunan Filipina (DBP), yang menjadi pemegang saham terbesar Al Amanah.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Amanah, Enrique Bautista Jr, pembiayaan ini merupakan komitmen bank untuk membangun wilayah komunitas Muslim. “Selain itu, bank juga berinisiatif untuk memberi pembiayaan mikro, kecil dan menengah pada sejumlah wirausaha di Mindanao,” katanya seperti dilansir Phil Star, Selasa (7/6).

Pembiayaan ini diberikan dengan akad murabahah dan ijarah. Murabahah merupakan perjanjian kerja sama dengan konsep jual beli sementara ijarah adalah pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

Menurut Bautista Jr, sejalan dengan rencana bisnis bank lima tahun ke depan, Al Amanah bakal agresif melihat pasar dan bergabung dengan sejumlah proyek pembangunan. Hal ini dilakukan terutama di sembilan wilayah cabang bank berdiri, seperti Kota Cagayan de Oro, Cotabato, General Santos, Jolo, Zamboanga, Davao, Makati, Marawi, and Iligan.

Sebelumnya, perusahaan asal Brunei Darussalam berjanji bakal mendukung penuh pembangunan Al Amanah, bank syariah tertua di Filipina. Pejabat Kepresidenan Filipina, Herman Coloma, mengatakan QAF Brunei Sdn Bhd Co Ltd, perusahaan lokal Brunei yang berafiliasi dengan kerjaan, berjanji bakal mendukung penuh pembangunan kembali Al Amanah.

"Kami meminta dukungan dari Brunei dalam mengeksplorasi Al Amanah,'' katanya. Ia menilai keuangan syariah kini menjadi salah satu cara mempromosikan investasi antara Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina-East Asia Growth Area (BIMP-EAGA).

Bulan lalu, Presiden Filipina Corazon Aquino bertemu dengan kepala QAF Brunei, Pangeran Qawi, sepupu pertama dari putra mahkota Brunei. Perusahaan tersebut juga berkomitmen mengembangkan bisnis makanan halal dan pengembangan budaya Islam.

Selain perbankan syariah, Filipina juga mengharapkan bantuan Brunei untuk pembangunan energi di negara itu. Filipina mengharapkan bantuan Brunei untuk membangun sejumlah infrastruktur seperti jalan raya dan fasilitas publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement