7 Langkah Memuliakan Istri yang Diabadikan Alquran 14 Abad Silam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam Islam, memuliakan istri bukanlah sekadar bentuk kebaikan, tetapi merupakan wujud keimanan yang sempurna.

Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW dengan tegas mendorong para suami untuk memperlakukan istri mereka dengan penuh kasih sayang, kelembutan, dan kehormatan. Hadits Nabi SAW menyatakan,

Baca Juga

ما أَكْرَمَ النساءَ إلا كريمٌ، ولا أهانهن إلا لئيمٌ

Artinya: “Hanya pria mulia yang memuliakan wanita, dan hanya pria hina yang menghinakannya.”

Meski sanad hadits ini diperdebatkan, substansinya didukung oleh banyak ayat Alquran dan hadits sahih lainnya. Allah SWT berfirman:

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ، فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Artinya: "Dan pergaulilah mereka secara baik. Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu. Sementara Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS An-Nisa ayat 19).

Ayat ini menjadi dasar utama dalam Islam bahwa memperlakukan istri dengan baik bukanlah pilihan, tetapi kewajiban. Berikut ini tujuh bentuk memuliakan istri menurut Alquran:

1. Bersikap baik dan penuh kasih sayang

Memuliakan istri dimulai dari sikap yang lembut, penuh cinta, dan kata-kata yang menyenangkan. Seperti ditegaskan dalam Surat An-Nisa' ayat 19, Allah SWT memerintahkan para suami untuk "bergaul dengan istri secara baik", yang meliputi perhatian, kasih sayang, dan keramahan dalam perkataan maupun perbuatan.

2. Berhias dan menggembirakan hati istri

Suami dianjurkan membalas perhatian istri dengan cara yang sama. Misalnya, berhias untuk istri sebagaimana istri berhias untuknya, menggoda dengan cara yang mesra, serta menunjukkan kemurahan dalam memberi nafkah sesuai kemampuan.