Ahad 20 Jul 2025 06:09 WIB

Kaesang Jelaskan Makna Logo Baru PSI: Gajah Terlihat Mau Mengamuk

Gajah mungkin memang bukan raja hutan, tapi gajah adalah pelindung dari hutan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep memberikan penjelasan menarik soal logo baru partainya yang mencuri perhatian publik. Dalam logo tersebut, terlihat siluet gajah yang menurut sejumlah pihak tampak "kecil tapi mengamuk". Logo itu menggantikan bunga mawar.

Kaesang menjelaskan logo gajah dengan narasi simbolik. "Sebenarnya kurang etis buat saya sebagai ketua umum untuk menjelaskan. Tapi izinkan saya menjelaskan mengenai gajah yang terlihat mau mengamuk," kata Kaesang usai pengumuman hasil Pemilu Raya PSI 2025 di Kota Solo disiarkan di Youtube, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga

Menurut putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu, filosofi gajah dalam logo PSI mencerminkan karakter partai yang lebih defensif ketimbang agresif. Kaesang menegaskan, gajah bukanlah simbol kekuasaan semata, melainkan memberikan perlindungan.

"Secara filosofi, gajah itu tidak akan mengamuk ketika diserang maupun tidak diserang. Gajah selalu defensif. Gajah mungkin memang bukan raja hutan, tapi gajah adalah pelindung dari hutan," jelas Kaesang yang menjadi ketum dua periode.

Terkait ukuran gajah yang terlihat kecil, Kaesang tak menjawab gamblang. Namun, ia menegaskan, lebih fokus untuk segera membenahi struktur internal partai.

"Insya Allah nanti saya akan bekerja sama dengan tim formatur dalam waktu satu bulan ini untuk menyusun seluruh anggota yang nanti di kepengurusan di tingkat DPP. Nanti di situ akan kami perkenalkan semuanya," kata Kaesang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement