Rabu 23 Jul 2025 11:06 WIB

Gunung Marapi Sumbar Meletus, Warga Agam Rasakan Getaran Kuat

Suara dentuman dan jendela bergetar bikin warga panik di pagi hari.

Gunung Marapi erupsi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (4/1/2024). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat, erupsi gunung yang berstatus Level II (Waspada) itu berlangsung sekitar pukul 09.43 WIB dengan durasi sekitar 1 menit 40 detik dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Gunung Marapi erupsi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (4/1/2024). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat, erupsi gunung yang berstatus Level II (Waspada) itu berlangsung sekitar pukul 09.43 WIB dengan durasi sekitar 1 menit 40 detik dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi dengan letusan setinggi 1,6 kilometer pada Rabu (23/7/2025) pagi. Dentumannya terlihat dan terdengar hingga ke Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi Rabu (23/7) pukul 07. 23 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.600 meter di atas puncak atau 4.491 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Ahmad Rifandi dalam keterangan resminya, di Bukittinggi, Rabu.

Baca Juga

Dia menjelaskan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,5 mm dan durasi 1 menit 18 detik," katanya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat dilarang memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (kawah verbeek).

Warga di Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, mengaku mendengar suara letusan seperti dentuman gempa hingga rumah bergetar.

"Getarannya jelas sekali. Jendela rumah saya bergetar hebat layaknya gempa. Semoga Marapi kembali baik-baik saja," kata Neng Widia (38), seorang warga Agam.

Wali Nagari (Kepala Desa) Bukik Batabuah Agam Firdaus menambahkan kejadian ini adalah pengingat bahwa kekuatan alam berada di luar kendali manusia.

"Ini adalah kuasa alam. Manusia hanya bisa menerka, tetapi tidak pernah bisa memastikan apa yang akan terjadi ke depan," ujar Firdaus.

Ia juga menanggapi pernyataan sebagian warga yang menganggap potensi bencana tidak akan terjadi kembali.

"Masih ada yang berkata kepada kami bahwa gunung tidak akan lagi meletus. Tapi ingat, bencana datang tidak memberi aba-aba kepada kita. Tetap waspada," ujarya.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement