Kamis 24 Jul 2025 09:55 WIB

BRI Dominasi Penyaluran KUR Nasional, Sektor Pertanian Serap Paling Besar

Angka tersebut setara dengan 47,93 persen dari total alokasi KUR nasional.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) BRI.
Foto: Dok BRI
Ilustrasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 83,38 triliun hingga kuartal II 2025. Angka tersebut setara dengan 47,93 persen dari total alokasi KUR nasional tahun ini yang mencapai Rp 175 triliun.

Sektor pertanian menjadi penyerap terbesar dengan realisasi Rp 37,11 triliun atau 44,25 persen dari total penyaluran. Disusul oleh sektor produksi lain seperti perikanan dan industri pengolahan yang secara keseluruhan menyerap 63,63 persen dari total KUR BRI.

Baca Juga

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan bahwa KUR menjadi instrumen kunci dalam penguatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"KUR mampu mendorong peningkatan produktivitas sekaligus menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor strategis," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (24/7/2025).

Pembiayaan tersebut diklaim tetap terjaga kualitasnya dengan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 2,48 persen. Hery menambahkan bahwa KUR bukan sekadar instrumen pembiayaan, tetapi langkah penting untuk mendorong UMKM agar lebih tangguh dan berdaya saing.

BRI memfokuskan penyaluran pada sektor-sektor esensial yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk ketahanan pangan. Skema pembiayaan ini juga ditujukan untuk memperluas inklusi keuangan bagi pelaku usaha mikro yang kerap mengalami hambatan dalam akses permodalan.

"Pembiayaan tepat sasaran akan memperkuat kontribusi sektor riil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," tegas Hery.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement