Jumat 26 Sep 2025 09:21 WIB

Penyaluran Pupuk Subsidi Baru 58 Persen, Pupuk Indonesia Akui Belum Optimal

PIHC pastikan stok pupuk aman meski serapan subsidi masih tertinggal dari target.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) mengakui penyaluran pupuk subsidi sepanjang 2025 belum berjalan optimal. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) mengakui penyaluran pupuk subsidi sepanjang 2025 belum berjalan optimal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) mengakui penyaluran pupuk subsidi sepanjang 2025 belum berjalan optimal. Per 24 September 2025, realisasi penyaluran tercatat 5,5 juta ton atau 58 persen dari alokasi 9,55 juta ton.

Senior Vice President Strategi Penjualan dan Pelayanan PIHC, Deni Dwiguna Sulaeman, mengatakan dalam hitungan mereka, seharusnya angka tersebut sudah mencapai 75 persen. “Kalau dibagi rata per tiga bulan 25 persen, seharusnya di bulan September, yang sudah memasuki kuartal ketiga, realisasi mencapai 75 persen. Tapi faktanya baru 58 persen,” ujar Deni dalam diskusi di Gedung Ombudsman, Jakarta, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga

Meski demikian, menurut dia, intensitas penyaluran cenderung meningkat di akhir tahun. “Kalau melihat tren hariannya, sudah ada kenaikan. Harian penyaluran subsidi saat ini mencapai 30 ribu ton per hari,” kata Deni.

Ia menjelaskan, bila tren tersebut konsisten hingga Desember, masih ada tambahan sekitar 2,6–2,7 juta ton. Dengan begitu, total penyaluran pupuk subsidi sepanjang 2025 diperkirakan hanya berada di kisaran 8,1–8,2 juta ton. Jumlah itu masih jauh di bawah alokasi 9,55 juta ton.

photo
Pekerja mengangkut pupuk di gudang Lini III Pupuk Indonesia, Awipari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/9/2025). Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam tahun 2025 secara nasional dalam kondisi aman dengan ketersedian stok pupuk jenis Urea, NPK Form biasa, NPK Kakao, ZA, dan Organik mencapai 1.496.877 ton. - (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Deni menyoroti keputusan pemerintah menaikkan anggaran subsidi pupuk secara signifikan, lalu mengembalikan komoditas penerima sesuai periode 2013–2019. Namun, daya serap pupuk bersubsidi belum sejalan dengan kebijakan tersebut.

“Kami di lapangan tentu terus mengevaluasi. Anggaran subsidi sudah naik drastis, alokasi juga diperluas, tetapi secara penyaluran memang masih belum optimal,” ujarnya.

PIHC mencatat, target historis penyaluran selalu berada di kisaran 90 persen. Namun, untuk 2025 kemungkinan besar capaian itu tidak akan terulang. “Prognosa kita sampai akhir tahun bahkan mungkin di angka 90 persen kurang,” kata Deni.

Meski demikian, ia memastikan ketersediaan pupuk untuk musim tanam Oktober tetap aman. Kapasitas produksi dan stok yang disiapkan PIHC dinilai mencukupi kebutuhan petani. PIHC akan terus memperbaiki pola distribusi. Deni berharap sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan jaringan distribusi di lapangan bisa mempercepat serapan pupuk subsidi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement