Sabtu 26 Jul 2025 10:00 WIB

Dubes Palestina ke Eropa: Setop Pasok Senjata ke Israel

Israel telah menarik tim negosiatornya dari Doha.

Aktivis mengambil bagian dalam protes terhadap kelaparan akibat blokade Israel di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 22 Juli 2025.
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Aktivis mengambil bagian dalam protes terhadap kelaparan akibat blokade Israel di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Selasa, 22 Juli 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Duta besar Palestina untuk Austria sekaligus pengamat tetap PBB di Wina, Salah Abdel Shafi, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pasokan senjata dari Eropa ke Israel harus dihentikan. Selama ini negara-negara Eropa menjadi pemasok senjata ke Israel.

"Senjata masih dipasok ke Israel dari Eropa. Jerman, Inggris, Italia… Saya yakin setidaknya dalam hal ini, pasokan senjata perlu dihentikan," kata Abdel Shafi.

Baca Juga

Pada Senin, para menteri luar negeri dari 25 negara - yang sebagian besar dari Eropa - menandatangani pernyataan yang menuntut diakhirinya segera perang di Gaza dan akses penuh bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut.

Para penandatangannya termasuk menteri luar negeri Inggris, Australia, Austria, Belgia, Kanada, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss. Israel diserang roket dari Jalur Gaza pada musim gugur 2023.

Gerakan Palestina Hamas, yang memimpin serangan 7 Oktober dari Jalur Gaza ke Israel, juga menyusup ke daerah perbatasan dan menyandera orang-orang. Israel membalas dengan melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade penuh terhadap daerah kantong tersebut.

Permusuhan yang sempat diselingi dengan gencatan senjata singkat itu telah merenggut nyawa lebih dari 59 ribu warga Palestina, menurut perkiraan Kementerian Kesehatan Gaza.

Pada Jumat, sekelompok senator Demokrat meminta pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Pada Kamis, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengatakan bahwa AS telah menarik delegasinya dari Doha untuk konsultasi setelah tanggapan terbaru Hamas yang menunjukkan 'kurangnya keinginan' untuk mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza.

AS akan mempertimbangkan cara-cara alternatif untuk memulangkan para sandera, ujarnya. Kantor Netanyahu juga mengumumkan bahwa Israel telah menarik tim negosiasinya dari Doha.

Hamas menyatakan terkejut dengan pernyataan negatif Witkoff mengenai sikap gerakan tersebut, dan menekankan komitmennya untuk mengatasi hambatan dan mengamankan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Sputnik/Oana
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement